itnmalangnews.id – Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) tidak hanya dipelajari oleh orang-orang yang berprofesi di bidang kesehatan. Orang awam bisa mempelajarinya karena kecelakaan dapat terjadi kapan saja. Materi ini juga diajarkan kepada mahasiswa baru Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang pada hari pertama Latihan Dasar Kedisiplinan (LDK) di aula kampus 1, Rabu (11/09).
Pemaparan materi oleh Kapten Infantri Agus Susanto. (Foto: Ata/itnnews)
Baca juga: www.itn.ac.id
Pembicara yang datang dari Rindam V/Brawijaya, Kapten Infantri, Agus Susanto. Untuk menarik perhatian mahasiswa Agus menampilkan video edukasi terkait kecelakaan, cara penanganan, dan mitos/kekeliruan masyarakat dalam menanganinya. “Kalau terjadi luka bakar, jangan dikasih pasta gigi. Cara yang lebih tepat adalah mengguyurnya dengan air mengalir sampai terasa dingin lalu membebatnya longgar. Kalau dibebat kencang nanti perbannya lengket,” jelasnya memberi contoh.
Pria asal Tulungagung ini memberi enam contoh kasus, yaitu keseleo, mimisan, patah tulang kaki, luka bakar, pingsan, dan pendarahan. Kasus-kasus ini ia anggap berpotensi dialami oleh para peserta. Pengetahuan tentang P3K dianggap perlu, sebab P3K adalah pemberian pertolongan secara darurat sebelum ditangani oleh dokter atau tenaga yang lebih ahli. Secara umum tujuan P3K adalah mencegah bahaya maut, infeksi, dan cacat.
Hal yang perlu diingat oleh si penolong adalah tidak boleh panik. Menurut Agus, kepanikan hanya akan mengacaukan penanganan. “Dalam menangani kita harus tetap tenang, perhatikan sekeliling, pastikan keadaan penderita, dan rencanakan dalam hati sebelum bertindak. Jangan lupa memproteksi diri, termasuk mengamankan korban juga. Misal, kalau pingsan ya dibawa ke tempat teduh, kalau ada kecelakaan bawa ke pinggir dulu dan jangan ditangani di tengah jalan,” paparnya.
Bukan hanya alat P3K, Alat Pelindung Diri (APD) bagi penolong juga harus tersedia. APD diperlukan untuk pencegahan penularan dan agar lebih steril. Contoh APD adalah masker, sarung tangan, dan kacamata. Agus pun menghimbau agar mahasiswa rajin mencuci tangan dan alat dengan antiseptik. (ata)