itnmalangnews.id – Tindakan bullying dapat membuat korban depresi atau bahkan bunuh diri. Riza Maulana Ghiffari, anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Sanggar Blitz Institut Teknologi Nasional Malang menuangkan kepedulian pada isu ini lewat monolog berjudul “Sayang Jangan Pergi Aku Mencintaimu” pada akhir Januari 2020. Monolog karya Riza ditampilkan dalam acara Monologue Project, 8 Maret 2020.
Penampilan monolog yang disutradarai oleh Riza Maulana Ghiffari. (Foto: Sanggar Blitz ITN Malang)
Baca juga: www.itn.ac.id
“Kisah ini tentang anak tunawicara yang di-bully oleh lingkungan. Ibu anak tersebut juga ikut mem-bully. Pada akhirnya anak itu bunuh diri. Ketika si ibu sadar, hanya ada rasa penyesalan yang membuat ia menyusul bunuh diri,” beber Riza, Minggu (08/03/2020).
Mahasiswa Teknik Sipil ini mengemas idenya supaya dapat tersampaikan dalam monolog yang hanya melibatkan satu aktor. Aktor berperan sebagai ibu korban bullying. Di awal tokoh tersebut kerasukan roh mendiang anaknya. Kemudian ia mengakui apa saja yang terjadi hingga mendorongnya untuk bunuh diri. Ketika ibu korban tersadar dari kerasukan, ia turut menyadari segala kesalahannya.
“Kata-kata itu bisa menyakitkan. Dalam pertemanan, kadang memang ada beberapa candaan menjurus bully-an yang bisa mempererat hubungan, tetapi kita harus tetap tahu porsi yang tepat. Tidak semua hal bisa dijadikan bahan bully. Kita harus menjaga perkataan agar jangan sampai mengeluarkan bully-an, apalagi yang bermaksud menindas,” pesan mahasiswa asal Malang tersebut.
Riza mengaku senang membuat naskah cerita. Ia pernah mengirim naskah dialog untuk lomba sampai menulis novel. Motivasi Riza adalah ingin menuangkan gagasan-gagasan cerita di karya sendiri. Sejak awal karakternya lebih suka membuat konsep, tetapi baginya akan lebih baik jika bisa merealisasikan konsep sendiri. (ata)