itnmalangnews.id – Indonesia memiliki berbagai potensi sumber daya alam. Selain aneka bahan tambang, Indonesia punya kekayaan biodiversitas kedua di dunia. Kesuburan tanah adalah salah satu faktor yang mempengaruhinya. Dengan potensi sebesar ini, seharusnya lebih dari cukup untuk membangun negeri sampai ke taraf yang lebih maju.
Rini Kartika Dewi ST,MT, Sekretaris Program Studi Teknik Kimia, ITN Malang. (Foto: Yanuar/Humas ITN Malang)
Baca juga: www.itn.ac.id
Akan tetapi, banyak pihak yang berpendapat jika Indonesia belum memanfaatkan kekayaan sumber daya alam tersebut secara maksimal. Ke depan, generasi muda mengemban amanat untuk mengembangkan potensi tersebut. “Indonesia kaya sumber daya alam. Pemuda, terutama mahasiswa, adalah generasi penerus bangsa yang akan mengarahkan sumber daya alam di masa depan,” seru Rini Kartika Dewi ST, MT, Sekretaris Program Studi Teknik Kimia, Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, Sabtu (14/12).
Menurut Rini, dalam pemanfaatan sumber daya alam, aspek teknologi dan lingkungan patut diperhatikan. Dua hal ini menjadi bagian dari tantangan zaman. “Di masa Revolusi Industri 4.0, yang penting bisa mengarah ke teknologi. Produk sumber daya alam juga diusahakan tidak memberikan dampak polusi dan sebisa mungkin zero waste,” lanjutnya.
Baca juga: PT Indolakto Pandaan Support Prodi Sarjana Terapan ITN Malang dengan Experiencing Process
Terkait potensi sumber daya alam di Indonesia, Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia (HMTK) ITN Malang, Yoga Ferdi Septiansah berpandangan serupa dengan Rini. Baginya, pemuda memegang peran besar dalam pengelolaan SDA. “Negara ini butuh pemuda inspiratif dan inovatif agar lebih maju. Sayang kalau potensi sebesar itu tidak benar-benar dimanfaatkan,” ujar mahasiswa semester 5 ini.
Pembahasan mengenai potensi sumber daya alam dilaksanakan pada Seminar Nasional 2019. Acara berlangsung di Ruang Amphi lantai 2 Gedung Teknik Elektro Kampus 2 ITN Malang. Pembicara yang hadir antara lain Prof. Iryanti Fatyasari Nata, ST, MT, Ph.D (dosen Universitas Lambung Mangkurat), Dimas Eko Prasetyo (Direktur PT. Energi Agri Nusantara), dan Sulardi (Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral). (ata)