itnmalangnews.id – Sejak awal bertugas mulai bulan Oktober hingga Desember 2020 mahasiswa Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang telah mengkampanyekan 3M yakni: memakai masker, menjaga jarak menghindari kerumunan, dan mencuci tangan pakai sabun. Ada sekitar 30 lembaga sosial dan lembaga pendidikan yang menjadi sasaran edukasi dari mahasiswa yang bergabung sebagai Duta Mahasiswa Perubahan Perilaku Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 ITN Malang.
Duta Mahasiswa Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 ITN Malang bersama KSR PMI Unit ITN Malang mengajari anak-anak KB Islam Terpadu As Salam Malang cara mencuci tangan. (Foto: Istimewa)
Baca juga: www.itn.ac.id
“Kurang lebih sekitar 30-an lembaga, termasuk panti asuhan dan sekolahan. Semua tersebar di Kota Malang bahkan ada beberapa yang berlokasi di Kabupaten Malang. Untuk lebih maksimal (bertugas) kami juga bekerjasama dengan KSR PMI Unit ITN Malang,” ucap Esa Yoga Putu Berlian Adiyana ketua satgas sekaligus anggota KSR PMI Unit ITN Malang saat dihubungi lewat sambungan WhatsApp beberapa hari yang lalu.
Lembaga sosial seperti pondok anak yatim dan lansia yang sudah diberi edukasi diantaranya: Pondok Anak Yatim Salman Kecamatan Sukun, Panti Asuhan At-Taufiq Sanan Kecamatan Blimbing, Pondok Anak Yatim Abdul Kadir Kurnia Lowokwaru dan masih banyak lainnya. Sementara untuk sekolah mulai dari sekolah dasar hingga sekolah setingkat SMA.
Baca juga: Duta Mahasiswa Satgas Covid-19 ITN Malang Kampanyekan 3M
Baca juga: Bakti Sosial Edukatif, Peduli Lingkungan dan Ajarkan Kesehatan
Paling baru Sabtu (19/12/2020) kemarin, mereka mengkampanyekan 3M dan baksos di Panti Asuhan Nurul Abyadh Sumbersari, Lowokwaru, Malang. Seperti kegiatan sebelum-sebelumnya, kegiatan utama adalah edukasi 3M dan dilanjut bakti sosial.
“Kalau hanya bicara tentang 3M pastinya kurang menarik dan belum tentu mereka menyimak. Makanya sebelum masuk ke materi, ada pemasangan wastafel dan penyemprotan desinfektan. Dan, kami berikan juga masker, hand sanitizer serta sembako sebagai kegiatan baksos,” ujar Esa.
Mahasiswa ITN Malang kampanyekan materi 3M. (Foto: Istimewa)
Sementara itu M Rian Handika A, anggota satgas lainnya menyampaikan, bahwa meskipun kegiatan bersifat sosial ternyata tak luput dari rintangan. Misalnya ditemui sebuah panti yang pengurusnya khawatir karena mereka berkunjung ke sana.
“Ada salah satu panti yang khawatir saat kami mau masuk ke sana. Alasannya orang asing jangan sampai masuk ke panti. Padahal kami ke sana tujuannya akan sosialisasi. Kami juga sudah dilengkapi dengan surat tugas, sudah cek suhu tubuh dan memakai masker,” cerita Rian. (mer/Humas ITN Malang)