
itnmalangnews.id – Ada yang spesial di pelaksanaan Dharma Generation For Indonesia (DGFI) Ikatan Mahasiswa Hindu Dharma (IMHD), Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang tahun ini. Untuk pertama kalinya, DGFI diadakan di areal Pura Astawinayaka Kampus 2 ITN Malang, Minggu (08/12). Pada tahun-tahun sebelumnya, DGFI dilaksanakan di Aula Kampus 1 ITN Malang.
Dikarenakan ini hari Minggu, Pura Astawinayaka bukan satu-satunya yang menggelar acara di Kampus 2. Kapel St. Thomas Aquinas yang terletak di sampingnya turut menggelar misa. “Kami saling bertoleransi. Sama-sama ada kegiatan jadi sama-sama mengecilkan volume pengeras suara,” cerita Ketua Pelaksana DGFI, Ganapati Iswarananda Duarsa, koordinator kegiatan.
DGFI diawali dengan sembahyang dan diteruskan untuk sesi lomba-lomba. Adapun jenis lomba meliputi pembuatan penjor (bambu panjang yang dipakai upacara Galungan dan Kuningan), gebogan (sesajen buah-buahan yang berbentuk gunung), dharma wacana, dan pemilihan Jegeg Bagus. Peserta datang dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Hindu berbagai kampus di Malang. Dharma wacana dan pemilihan Jegeg Bagus diadakan di panggung sedangkan gebogan dan penjor di pendopo, sehingga siang hari lomba sudah selesai.
Baca juga: Gelar DGFI, Ikatan Mahasiswa Hindu Dharma ajak Mahasiswa Bebas dari Kebodohan
Baca juga: Dharma Shanti Tingkatkan Solidaritas, Perekat Keragaman dan Kekeluargaan
Gana biasa disapa memaparkan tujuan utama DGFI adalah mempererat tali persaudaraan mahasiswa Hindu se-Malang Raya. Ia menilai antusiasme tahun ini jauh meningkat. “Acaranya lancar, yang datang jauh lebih banyak dari perkiraan kami, kursi sampai penuh. Kira-kira lebih dari 100 orang,” ujar dia.
DGFI tahun ini pun menjadi momen memperkenalkan Pura Astawinayaka. Apresiasi disampaikan oleh para peserta dari luar ITN Malang. “Keberadaan pura di kampus menjadi kebanggaan tersendiri untuk kami. Teman-teman dari kampus lain salut pada ITN Malang. Mereka berharap di masa yang akan datang setiap kampus di Malang bisa punya pura,” cerita Gana. (ata)