itnmalangnews.id – Prospek mata pencaharian orang tidak hanya menjadi pekerja, tetapi bisa menjadi pemberi kerja. Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang pun beranggapan serupa, seperti halnya di Prodi Teknik Industri S-1. Pandangan ini disampaikan di acara Industrial Engineering Entrepreneurship 2019 bertajuk ‘Young Entrepreneur Movement’.
Fourry Handoko, ST,SS,MT,Ph.D, Wakil Rektor III ITN Malang menerima vandel usai jadi pembicara. (Foto: ata/ itnmalang_news)
Baca juga: www.itn.ac.id
Dukungan terhadap dunia wirausaha disampaikan Fourry Handoko, ST,SS,MT,Ph.D, Wakil Rektor III Bagian Kemahasiswaan. Dosen yang juga alumnus Teknik Industri ITN Malang ini menjadi pembicara pertama sesi seminar di lantai 4 Laboratorium Teknik Industri kampus 1 ITN Malang.
“Setelah lulus kuliah, mahasiswa bisa ke mana saja, salah satunya berwirausaha. ITN mendukung langkah positif apa pun yang diambil mahasiswa,” seru Fourry, Sabtu (07/12).
Selain Fourry, pembicara lain adalah mahasiswa angkatan 2016 Endow Bambang Tri Atmojo dan alumnus angkatan 2013 Edit Wahid. Mereka berbagi pengalaman berwirausaha dan memberi semangat motivasi untuk mencoba. Endow adalah salah satu penggagas Locanusa yang bergerak di bidang perkopian. Sementara itu, Edit adalah pemilik Beryl Coffee.
Ketua Pelaksana Industrial Engineering Entrepreneurship, Aditya Dwi Noviyanti, menyebutkan kalau seminar baru rangkaian awal kegiatan. Tya, sapaan akrabnya, mengatakan serangkaian acara ini berlangsung sampai minggu depan.
“Setelah seminar, langsung ada pelatihan membuat sabun cuci piring. Jumat depan kami memasarkannya. Jeda antara hari ini dan Jumat depan diisi dengan berjualan produk dari sponsorship,” paparnya.
Baca juga: Ikhsan Aman, Anak Teknik yang Ingin Jadi Enterpreneur
Baca juga: Penuh Gizi, Muffin Buatan Mahasiswa ITN Malang Ini Terbuat dari Tanaman ajaib
Mahasiswi asal Berau tersebut melanjutkan kalau tujuan kegiatan agar supaya mahasiswa baru Teknik Industri mendapatkan materi teori dan praktik. Untuk mempermudahnya, dari 48 mahasiswa baru akan dibagi dalam enam kelompok.
“Harapannya kegiatan ini dapat melatih kerja sama. Mahasiswa baru bisa saling mengenal dan bekerja sama menentukan strategi bisnis,” pungkas mahasiswi semester 5 ini. (ata)