itnmalangnews.id – Elisabeth Ayudya Rini (angkatan 2015), Rallentendo Eva Lee (angkatan 2015), dan Ahmad Mujahid (angkatan 2017), mahasiswa Teknik Kimia S-1, Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang membuat Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Penelitian berjudul “Teh Sumanka Sumber Antioksidan Rendah Kalori”.
Tim PKM Teh Sumanka foto bersama alat dan dosen pendamping. (Foto: Tim PKM Teh Sumanka for itnmalangnews.id)
Bahan baku utama teh ini adalah daun afrika dan daun stevia. Daun afrika (Vernonia amygdalinaDel.) dapat dijadikan teh herbal yang berkhasiat mencegah adanya stres oksidatif. Dengan penambahan daun stevia (Stevia Rebaudiana), teh ini mampu memiliki rasa manis serta dapat menurunkan kadar gula dalam darah.
Di Kota Malang, daun afrika banyak ditemukan di Kecamatan Blimbing, sedangkan stevia agak susah dicari. Rallentendo mengatakan bahwa stevia bukan jenis tanaman yang mudah tumbuh. “Menanam stevia relatif susah, tapi hasilnya memang bagus. Gula stevia dinilai lebih baik dari gula jagung untuk penderita diabetes,” ujar Rallen.
Stres oksidatif yang mampu dicegah daun afrika adalah kondisi ketidakseimbangan antara jumlah radikal bebas yang ada dengan jumlah antioksidan di dalam tubuh. Antioksidan diperlukan tubuh untuk mengatasi dan mencegah stres oksidatif. Ia bermanfaat untuk menghentikan pembentukan radikal bebas, menetralisir serta memperbaiki kerusakan-kerusakan yang terjadi. Salah satu senyawa aktif yang dapat digunakan sebagai antioksidan adalah flavonoid. Flavonoid merupakan golongan terbesar senyawa fenol alam dan merupakan senyawa polar karena mempunyai sejumlah gugus hidroksil, sehingga akan larut dalam pelarut polar seperti etanol dan metanol.
Mereka bertiga melakukan penelitian di Laboratorium Teknologi Bahan Makanan ITN Malang. Variabel kontrol yang digunakan antara lain; berat bahan, ukuran, suhu pengeringan, suhu pelayuan, dan waktu pelayuan. Sementara itu variabel bebasnya adalah rasio daun afrika:stevia dan waktu pengeringan. Metode analisis yang diterapkan meliputi uji antioksidan pendahuluan, uji antioksidan setelah perlakuan, uji mikroba, uji kadar air, uji pH, uji Fe, uji kadar gula pada penderita diabetes, dan uji organoleptik.
Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa pembuatan minuman teh celup herbal terbaik dari suhu pengeringan optimum 110 menit dengan perbandingan komposisi daun afrika dan daun stevia 65:35 dengan kandungan antioksian tertinggi sebesar 93,10050%/mg. Disarankan penyeduhan teh dilakukan pada suhu 75-80 oC karena akan didapatkan kandungan antioksidan yang lebih tinggi dari 2,784 %/mg inhibisi.
Penelitian tidak berhenti di sini. Menurut mereka, perlu adanya penelitian lanjutan mengenai cara mengurangi kandungan Fe pada daun afrika agar tidak memberikan efek negatif pada konsumen. Konsumsi Fe berlebih dapat mengakibatkan kerusakan pada dinding usus. (ata)