ITN MALANG NEWS– Sudahkan anda mencoba sensasi teh celup kulit lidah buaya? Lidah buaya diolah menjadi bahan shampoo memang sudah biasa. Tetapi bagaimana jika kulit lidah buaya diproses menjadi teh. Kira-kira enaknggak ya? Sudah pasti enak sebagaimana dibuktikan oleh mahasiswa Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang. “Rasanya tidak langu, karena sudah diolah rasanya seperti teh biasa cuma ada rasa khas lidah buayanya,” terang Dra. Siswi Astuti M.Pd, dosen pembimbing desain produk ITN Malang saat ditemui di ruang kerjanya pada Jumat (3/7) lalu.
Perempuan asli Malang itu menyatakan, selama ini kulit lidah buaya menjadi limbah setelah isinya diambil untuk kepentingan pembuatan jeli atau shampoo. Melihat jumlah kulit lidah buaya yang tidak sedikit tersebut, dia bersama mahasiswanya berinisiatif untuk memanfaatkan kulit aloevera menjadi lebih bernilai. “Maka kami mencoba mendaur ulangnya, untuk sesuatu yang lebih bermanfaat,” imbuh alumni teknik kimia UM itu.
Maka diambillah beberapa kulit lidah buaya yang tidak dipakai untuk dikeringkan selama beberapa saat. Setelah kering, diolah hingga membentuk granul-granul seperti pada layaknya teh. Baru setelah itu dicelupkan ke air panas dengan ditambah gula secukupnya dan jadilah teh celup kulit lidah buaya. “Teh ini juga cocok untuk mencegah penyakit diabetes,” lanjutnya. (her)