itnmalangnews.id – Untuk memilih program studi, calon mahasiswa memiliki berbagai pertimbangan. Muhammad Rizqi Firdaus, lulusan SMA Negeri 8 Kota Samarinda, memutuskan untuk menggeluti Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) karena suatu game. Akhirnya, Eqi, sapaan karib Rizqi berlabuh ke PWK Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang.
Baca juga: www.itn.ac.id
Game yang menginspirasi Eqi bernama Sim City. Jenis permainannya mengenai tata kota di mana pemain dapat merancang kota sendiri. “Sim City adalah game tata kota versi kompleks karena kita bisa menata bangunan, jaringan jalan, dan lain sebagainya. Game ini memacu sense of planer saya sehingga ingin masuk jurusan teknik. Saya sempat ingin masuk Teknik Sipil tetapi karena lemah di perhitungan jadi memilih PWK,” jelas Eqi.
Putra semata wayang Muhammad Darham dan Erni Yusmaniar tersebut kemudian tergerak supaya melanjutkan studi di Malang. Atas rekomendasi kakak sepupu, ia mendaftar ke ITN Malang melalui jalur rapor. Ia pun berproses dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota (HMPW) dan bergabung Ikatan Mahasiswa Perencana Indonesia.
Ketika bercerita tentang pengalaman kuliah di PWK, Eqi merasa masa kuliahnya sangat berkesan. Ia bersyukur menemukan teman-teman yang baik dan beragam pengalaman. “Selama menuntut ilmu, saya benar-benar merasakan teamwork satu angkatan. Oleh karena itu saya merasa sedih berpisah dengan mereka karena lulus lebih dulu. Tadinya ingin lulus bersama, tapi ternyata proses saya cepat, bahkan tidak ada yang perlu mengulang meski ada satu nilai C,” ujar mahasiswa angkatan 2016 ini.
Beberapa pengalaman yang Eqi maksud didapat dari tiga studio utama prodi PWK, antara lain studio proses, studio kota, dan studio wilayah. Studio proses merupakan penempaan pertama karakter mahasiswa PWK. Studio wilayah dilaksanakan di Lombok Tengah. Terakhir, Studio Kota diadakan di Gianyar. Hasil Studio Kota, Eqi dkk ikutkan Perlombaan Rencana Tata Ruang Kategori Umum Skala Nasional 2019 dan meraih juara 3.
Setelah lulus, Eqi masih mempertimbangkan melanjutkan studi atau mencari pekerjaan dahulu. Peraih Indeks Prestasi Kumulatif 3,60 ini tuntas menyelesaikan studi S1 dalam 7 semester. “Di PWK yang lulus 3,5 tahun tergolong jarang. Alhamdulillah saya bisa 3,5 tahun. Semoga bisa menjadi pembuka untuk mahasiswa-mahasiswa lain yang ingin lulus 3,5 tahun supaya tetap semangat,” harap pemuda Samarinda tersebut. (ata)