itnmalangnews.id – Pilihan pemerintah pusat untuk menjadikan Kota Malang sebagai kota percontohan membuat kota dingin ini harus ditata sesegera mungkin. Penataan tata ruang adalah satu hal penting yang harus segera dilakukan. Demikian pemaparan Moh. Anton, wali Kota Malang dalam acara seminar diselenggarakan pasca parjana Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang.
Dalam acara yang diselenggarakan di kampus dua tersebut, Abah Anton memaparkan beberapa kendala atau tantangan untuk membangun Kota Malang beserta langkah untuk mengantisipasinya. Menurutnya, tantangan utama Kota Malang berasal dari jumlah urbanisasi yang terus meningkat setiap tahunnya. “Jumlah urbanisasi mencapa 300 ribu jiwa saat ini, sementara penduduk asli Kota Malang 887,79 ribu jiwa,” kata dia.
Banyaknya penduduk urban ini memunculkan kendala bagi Kota Malang, termasuk tata ruang Kota. Sebagian dari kaum urban ini biasanya menempati tempat tinggal sementara di bantaran sungai-sungai, pinggiran rel kereta dan di bawah jembatan-jembatan. “Tempat sementara itu, tentu tidak mempedulikan tata ruang yang sudah kami rencanakan,” lanjut alumni jurusan arsitektur ITN Malang tersebut. Tidak hanya itu, arus urbanisasi juga menjadi salah faktor kemacetan di Kota Malang.
Selain soal kaum urban, Abah Anton juga mendeteksi beberapa titik di Kota Malang yang masih terlihat kumuh, kurang air bersih, dan sanitasi yang belum baik. Salah satu yang di sorot ialah kecamatan Klojen. “Dari 27 titik kumuh yang ada di Kota Malang, yang terbanyak ada di Kecamatan Klojen,” tuturnya dalam acara bertajuk Persan Serta ITN dalam Program Pembangunan Berkelanjutan Kota Malang.
Untuk mengantisipasi semua itu, Abah Anton telah menyiapkan tata ruang kota dan beberapa pembangunan infrastruktur. Pembangunan ini tidak hanya dilakukan di pusat kota tetapi sudah melebar hingga ke Malang bagian timur. Kemudian juga diupayakan pembenahan tempat-tempat kumuh, pengentasan kemiskinan, dan perbaikan sanitasi. “Jadi konsepnya 100-0-100. Yaitu 100 persen hilang tempat kumuh, zero orang miskin, dan sanitasi membaik 100 persen,” kata dia. (her)