
itnmalangnews.id – Dalam menyongsong ASEAN Skills Competition (ASC) XIII di Singapura tahun depan, Indonesia memulai menyeleksi mencari kandidat-kandidat terbaiknya. Seleksi dimulai dari lingkup provinsi. Di Jawa Timur sendiri, seleksi daerah bidang mobile robotics diadakan di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) pada 23—26 April 2019. Seleksi ini diikuti oleh lima tim dari tiga kampus, dengan rincian dua tim dari PENS, dua tim dari Universitas Merdeka Malang, dan satu tim dari Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang.
Galih Aminullah (kiri) dan Agung Darmawan (kanan) berhasil menyabet juara tiga ASC XIII meski kurang berlatih. (Foto: Istimewa)
Ada hal menarik dalam seleksi tersebut, yakni tim dari ITN Malang termasuk nekat karena nyaris tidak berlatih. Mereka adalah Galih Aminullah (mekanik) dan Agung Darmawan (programmer) dari Teknik Elektro S-1. Kenekatan ini disebabkan langkanya Robotino yang menjadi objek pemrograman, sehingga mereka bisa berlatih setelah mendapat Robotino dari PENS pada malam sebelum seleksi. Di Jawa Timur perguruan tinggi yang sudah memiliki Robotino buatan Jerman ini baru PENS dan Institut Teknologi Sepuluh November. Kendati begitu, ITN Malang berhasil meraih juara tiga.
Brosur Penerimaan Mahasiswa Baru ITN Malang 2019-2020
Seleksi yang dilalui berupa satu jam memprogram, 3×15 menit trial, dan 8 menit tes. Menurut Agung, kesulitan seleksi adalah menganalisis Robotino. “Seleksi mengharuskan kami memprogram Robotino untuk menyelesaikan tes yang diberikan, seperti memindahkan dan mengambil barang. Sejujurnya kami sulit menganalisis karakter Robotino karena ini bukan robot kami, sehingga kami mengalami kesulitan dalam program dan trial,” ungkap Agung yang pernah mengikuti lomba serupa ketika duduk di bangku SMK.
Baca juga: Ulang Prestasi, Juara Satu KKCTBN 2018 Kapal ITN Malang Satu-satunya Capai Garis Finish
Baca juga: Mahasiswa Teknik Sipil ITN Malang Sabet Juara Lomba Kuat Tekan Beton
Sekarang mereka menunggu pengumuman lolos tidaknya mengikuti Seleksi Nasional ASC XIII. Berkaca dari seleksi yang mereka ikuti, Galih berharap di kompetisi-kompetisi mendatang tim ITN Malang bisa lebih siap lagi. “Kami harap di ITN ada tim robot yang bisa ikut seleksi tiap tahun mengingat SDM kita tidak kalah dengan universitas yang lain,” pungkasnya. (ata)