itnmalangnews.id – Biomassa atau sumberdaya hayati merupakan satu alternatif yang dapat digunakan masyarakat dunia untuk memenuhi kebutuhan energi yang saat ini semakin terbatas. Hanya saja biomassa belum dikelola secara luas sehingga kontribusinya belum maksimal. “Dari total energi dunia yang digunakan, Biomassa hanya menyumbang 20 persen saja,” tutur Dr. Eng. Ir. I Made Wartana MT, Wakil Rektor III Insitut Teknologi (ITN) Malang saat membuka Seminar Nasional Teknologi Biomassa di aula kampus I.
Made, sapaan akrabnya, sangat mengapresiasi penyelenggaraan acara bertema Pengembangan Teknologi Energi Alternatif Berbasis Biomassa. Pasalnya pengembangan energi terbarukan ini sangat sesuai dengan misi ITN Malang sejauh ini. “Kami terus mendorong inovasi-inovasi di bidang energi terbarukan ini. Dan kami terus berkomitmen menghasilkan sarjana-sarjana berkompeten di bidang itu,” lanjut pria asal Denpasar, Bali tersebut.
Namun demikian Made menyadari bahwa sampai saat ini penggunaan biomassa itu sendiri masih sangat mahal secara biaya. Karena itu, teknologi ini berjalan cukup lambat untuk menyumbang energi bagi dunia. “Salah satu yang membuat mahal itu kan karena belum diproduksi secara massal. Kalau sudah dibuat massa saya yakin harganya menjadi murah,” tutur alumni ITN Malang dalam acara yang merupakan rangkaian dari musyawarah daerah ke 14 Badan Koordinasi Kegiatan Mahasiswa Teknik Kimia Indonesia (BKKMTIKI).
Sementara itu M. Istnaini Huda ST, MT kepala jurusan teknik kimia menyatakan bahwa Indonesia memiliki sumberdaya alam yang melimpah. Tetapi sejauh ini memiliki keterbatasan dalam mengolahnya. “Harapan kami adalah acara ini dapat menghasilkan orang-orang yang bagus bidang teknik biomassa,” ujarnya. (her)