Sekretaris Prodi Teknik Mesin S-1, ITN Malang, Tutut Nani Prihatmi, SS., S.Pd., M.Pd., secara simbolis menyerahkan bantuan transportasi dan biaya hidup kepada peserta Magang Industri. (Foto: Istimewa)
itnmalangnews.id – Program Studi Teknik Mesin S-1, Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang), makin memperkuat kompetensi mahasiswa dengan berbagai program. Salah satunya adalah Program Magang Industri. Ini merupakan langkah baru prodi dalam mendekatkan mahasiswa dengan industri, sehingga mereka siap bersaing dalam dunia kerja ketika lulus.
Pekan kemarin prodi yang berada di Kampus 2 ITN Malang ini mengirimkan 47 mahasiswa semester 7 untuk mengikuti Magang Industri di beberapa perusahaan ternama dan lembaga pemerintah melalui Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Baca juga: Prodi Teknik Mesin S-1 ITN Malang Raih Pendanaan Program Kompetisi Kampus Merdeka 2024
Prodi Teknik Mesin S-1 tahun 2024 ini telah bekerja sama dengan 14 industri dan lembaga yang tersebar di Pulau Jawa. Yakni, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Perhutani, United Tractors, PT Mahatex Indonesia Kediri, PT Chakra Jawara Jakarta, PT Akebono Jakarta, PT Indolakto, PG Kebon Agung Malang, PT Bintang Mas Glassolutions Malang, PT Allnex Resins Surabaya, PT Lumindo Artha Sejati Sidoarjo, PT Adi Putro Wira Sejati, CV Ecotech Kediri, dan PT Voda Indonesia Kediri.
Perlu diketahui pada tahun 2024, Program Studi Teknik Mesin S-1, ITN Malang telah meraih hibah Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) Tahun 2024. Salah satu program dalam hibah ini adalah Magang Industri dengan memberikan bantuan kepada peserta magang. Berupa biaya transportasi, dan subsidi biaya hidup selama 6 bulan di tempat magang.
Sebagai Koordinator Magang Industri adalah Djoko Hari Praswanto, ST., MT., dan Rosadila Febritasari, ST., MT. Djoko yang turut hadir saat pelepasan Magang Industri menyampaikan, untuk menjadi seorang analisis engineer mahasiswa harus memahami cara kerja terlebih dahulu. Karena cara kerja merupakan modal utama untuk menjadi seorang analisis dibidang teknik mesin.
“Oleh karena itu kami (prodi) membuat program magang untuk kalian, agar kalian berlatih bekerja secara nyata terlebih dahulu. Kemudian dalam magang ini kalian harus bisa menemukan problem yang ada di industri tersebut. Kalian analisis untuk menyelesaikan masalah melalui metode forensic engineering pada skripsi di semester depan nanti,” serunya, Rabu (10/07/2024).
Baca juga: Kuliah di Teknik Mesin S-1 Bisa Bantu Identifikasi dan Analisa Kegagalan Melalui Forensik Material
Lebih lanjut Djoko berpesan agar peserta magang mulai serius membangun karakter. Menjadi orang sukses bisa diraih dengan 3 hal. Yaitu belajar akademik, berdoa, dan etika yang baik. Etika yang sangat penting adalah kejujuran, tanggung jawab, kerja seras, dan sopan santun.
Hal senada disampaikan Ir. Soeparno Djiwo, ST., MT, dosen Teknik Mesin S-1 ITN Malang. Ir. Soeparno menyampaikan, mahasiswa untuk senantiasa menjaga nama baik prodi dengan mengikuti aturan perusahaan dan disiplin mengisi log book buku harian kerja. “Mahasiswa membawa nama almamater ITN Malang. Harus hati-hati, dan disiplin di tempat kerja. Semoga nama Prodi Teknik Mesin S-1 semakin dikenal, dan membawa dampak baik ke depannya,” ujarnya.
Di penghujung acara, Sekretaris Prodi Teknik Mesin S-1, ITN Malang, Tutut Nani Prihatmi, SS., S.Pd., M.Pd., secara simbolis menyerahkan bantuan transportasi dan biaya hidup kepada seluruh penerima hibah MBKM Magang Industri senilai total Rp. 108.390.000. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)