Keseruan mahasiswa baru ITN Malang hafalkan yel-yel bangun motivasi. (Foto: Humas ITN Malang)
itnmalangnews.id – Transisi dari level siswa menjadi mahasiswa memerlukan sosok yang tanggap, tanggon (tangguh), dan trengginas. Upaya inilah yang ditanamkan kepada mahasiswa baru Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang. Lewat Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Gigantik, ITN Malang menggandeng Resimen Induk Kodam V Brawijaya (Rindam V Brawijaya) Malang.
Baca juga: www.itn.ac.id
Dihari ketiga Gigantik ITN Malang, Rindam V/Brawijaya memberikan pelatihan peraturan baris berbaris (PBB), serta materi kedisiplinan, wawasan kebangsaan, dan kepemimpinan di Kampus 1 ITN Malang, Rabu (14/9/2022). Sebanyak 800 maba peserta Gigantik dibagi menjadi dua kompi. Kompi A melakukan kegiatan pelatihan PBB, dan Kompi B mengikuti materi kedisiplinan, wawasan kebangsaan, dan kepemimpinan. Kedua kompi akan bergantian mendapatkan materi yang sama.
Materi PBB diberikan, dan didampingi oleh 15 pelatih. Dengan Kapten Slamet Widayat, Kaurrendik Sbagdik (Staf Bagian Pendidikan) Rindam V/Brawijaya sebagai komandan kompi latihan PKKMB ITN Malang. Materi PBB secara umum yang diberikan ada dua poin, yakni gerakan ditempat, dan gerakan berjalan.
“Gerakan ditempat poin-poinnya adalah gerakan sikap sempurna, istirahat, hadap kanan dan hadap kiri, balik kanan, lencang depan, dan lencang kanan. Juga ada periksa kerapian, dan penghormatan,” tutur Slamet. PBB yang dilaksanakan di lapangan basket ini juga mengajarkan gerakan berjalan. Seperti langkah biasa, dan langkah tegap.
Baca juga: PKKMB Gigantik ITN Malang Sambut 800 Mahasiswa Baru
Menurut Slamet, kegiatan PBB merupakan latihan fisik dengan gerakan di tempat dan jalan. Namun, berbeda dengan latihan fisik yang tujuannya untuk olahraga. PBB melatih kebiasaan yang diarahkan untuk terbentuknya suatu sikap dan perwatakan disiplin.
“Secara garis besar pelatihan ini untuk membentuk sikap yang tanggap, tanggon (tangguh), dan trengginas. Melatih kedisiplinan, menanamkan kebersamaan, kekompakan, persatuan dan kesatuan gerak,” tegas Slamet.
Tanggap berarti memiliki kecerdasan serta kemampuan mengembangkan diri. Tanggon, memiliki karakter kepribadian yang kuat, dan ulet. Dan, trengginas memiliki ketangkasan, dan sehat secara jasmani. “Ini yang kami miliki dalam kehidupan militer, dan kami tularkan kepada generasi muda. Utamanya nilai-nilai disiplin, karakter, dan sikap berperilaku,” imbuhnya.
Kampus Biru ITN Malang dalam pelaksanaan PKKMB konsisten membekali maba dengan pelatihan PBB. Untuk menanamkan karakter dan jiwa kepemimpinan kepada mahasiswa. Dengan begitu mahasiswa mempunyai karakter, jiwa disiplin, rasa cinta tanah air, dan kebersamaan jiwa persatuan dan kesatuan. Serta, yang tidak kalah penting untuk menanamkan kebanggaan, dan kecintaan terhadap almamater.
Di akhir sesi Rindam V/Brawijaya juga akan membekali maba dengan pelatihan tata upacara sekolah, dan yel-yel untuk menghidupkan semangat dan motivasi. Kegiatan tersebut sekaligus untuk mempersiapkan acara penutupan PKKMB Gigantik ITN Malang 2022, atau yang dulunya disebut OSPEK ITN Malang. Harapannya, pada saat penutupan PKKMB petugas yang bertugas berasal dari mahasiswa baru.
“Saya menilai ITN Malang konsisten membekali mahasiswa untuk nantinya bisa berbaur dengan masyarakat. Karena dalam latihan PBB juga ditanamkan jiwa keberanian, rasa percaya diri, dan berani memimpin. Sehingga ketika terjun ke masyarakat tidak lagi canggung,” tandasnya.
Aris Aditia Rahman, adalah salah satu mahasiswa baru Teknik Geodesi ITN Malang. Mahasiswa asal Palangkaraya, Kalimantan Tengah ini baru kali pertama mengikuti pelatihan PBB. Meski sempat merasa lelah, namun Aris mengungkapkan rasa senangnya bisa mengikuti latihan PBB. “Senang, karena kegiatan (PKKMB) tidak monoton di dalam ruangan. Tadi kami latihan baris-berbaris. Melatih kedisiplinan juga kerapian barisan,” ujar penyuka olahraga futsal dan basket ini.
Begitu pula dengan Among Dwi. Mahasiswa teknik elektro ini sebelumnya pernah mengikuti PBB ketika menjadi anggota Pramuka di sekolahnya. Selain melatih kedisiplinan, PBB menurutnya juga untuk menguatkan fisik.
“PBB sebenarnya bagi saya juga melatih pribadi untuk on time (tepat waktu). Bagaimana me-manage waktu saat makan, istirahat, dan belajar. Ya, untuk bekal bagi diri sendiri, selain juga untuk kekompakan tim,” kata mahasiswa asal Lamongan ini. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)