Dekan FTSP ITN Malang, Dr. Debby Budi Susanti, ST., MT., saat memberi sambutan Rapat Koordinasi Persiapan Pelaksanaan Pendamping Teknik Pembangunan Desa. (Foto: Yanuar/Humas ITN Malang)
itnmalangnews.id – Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) siap mendampingi tiga desa di Jawa Timur. Yakni Desa Pongangan Kecamatan Manyar, dan Desa Sukorejo Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik, serta Desa Ploso Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang. Hal ini terkuak saat Rapat Koordinasi Persiapan Pelaksanaan Pendamping Teknik Pembangunan Desa di Ruang Pascasarjana, Kampus 1 ITN Malang pada Jumat (26/07/2024).
ITN Malang lewat program studi di lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) memang kerap melakukan pendampingan desa. Jadi, tidak salah bila tiga desa tersebut menggandeng ITN Malang dalam mengembangkan desanya.
Baca juga: Tresno Baturetno, Wisata Minat Khusus Karya KKN Tematik ITN Malang Angkat 8 Isu Strategis
Dekan FTSP ITN Malang, Dr. Debby Budi Susanti, ST., MT, menyebutkan, ITN Malang sudah beberapa kali melakukan pendampingan desa, seperti di Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu, Kabupaten Bangkalan dan beberapa kabupaten lainnya. Dalam pendampingan tersebut ITN Malang membantu membuat masterplan desa wisata, membantu mengangkat potensi produk unggulan, hingga membuat peta desa. Kegiatan terbingkai dalam Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) untuk mahasiswa, dan program pengabdian kepada masyarakat bagi para dosen.
“Di lapangan kami dibantu oleh mahasiswa. Kegiatan tersebut nantinya dikonversi pada beberapa mata kuliah. Maka, kami membutuhkan perjanjian kerja sama (PKS) untuk mahasiswa, sehingga MBKM mahasiswa bisa diakui,” kata Debby.
Debby menjelaskan, didukung mahasiswa dari masing-masing prodi nanti akan survei untuk melihat potensi di masing-masing desa. Baik potensi wisata, pertanian, kerajinan dan lain sebagainya. Dari potensi-potensi tersebut akan dipilih potensi yang layak dikembangkan. Tentunya dengan konsultasi kepada pihak desa.
Hadir dalam acara tersebut Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Jombang, Sholahuddin Hadi Sucipto, S.STP., M.Si., Kades Pongangan Kecamatan Manyar, Aang Chunaifi, Kades Sukorejo Kecamatan Bungah H Muslih, Kades Ploso Kecamatan Ploso, Nining Permatasari, pendamping desa Bapak Ketut, BUMD dan perangkat masing-masing desa.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Jombang, Sholahuddin Hadi Sucipto, S.STP., M.Si., menyambut baik kerja sama ITN Malang dan desa. Menurutnya salah satu yang dibutuhkan desa adalah site plan desa. Site plan atau peta sebagai perencanaan pembangunan. Site plan merupakan gambar dua dimensi yang memberikan rencana detail pembangunan desa, dengan semua unsur penunjang di dalamnya.
“Site plan posisinya sekarang menjadi hal yang urgent. Ini untuk melihat potensi desa yang sangat diperlukan untuk dinaikkan nilainya. Desa terkadang ingin men-split anggaran untuk biaya tersebut juga lumayan (repot). Maka, kami berterima kasih ITN Malang berkenan memberikan perhatiannya,” ujar Sholahuddin. Dengan adanya keterlibatan ITN Malang di desa Kabupaten Jombang dan Gresik diharapkan membawa manfaat bagi masyarakat desa, serta kedepannya semakin banyak lulusan SMA/SMK yang berkuliah di ITN Malang.
Sementara, Kepala Desa Ploso, Kecamatan Ploso, Nining Permatasari turut senang atas kesediaan ITN Malang mendampingi desanya. Desa Ploso saat ini sudah memiliki wisata desa Kedok Sandur. Ia bersama masyarakat memiliki impian besar kedepannya Kedok Sandur bisa berkembang sebagai wisata unggulan.
“Kedok Sandur berada di Dusun Ploso. Dulunya diyakini merupakan tempat sesepuh desa mengadakan pertemuan. Kami ingin bagaimana kawasan ini menjadi lebih maju, dilengkapi wahana dan juga rest area,” katanya. Nining menyatakan siap menerima berapapun jumlah mahasiswa ITN Malang yang melaksanakan MBKM di Desa Ploso. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)