Rizky Mulatiif Okdiyantino dan Diah Wilis Lestarining Basuki meraih juara 3 Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Jawa Timur 2021. (Foto: Yanuar/humas)
itnmalangnews.id – Dua atlet Juijitsu Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang berhasil mendulang tiga medali dalam Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Jawa Timur 2021. Adalah Rizky Mulatiif Okdiyantino dan Diah Wilis Lestarining Basuki berhasil menambah koleksi medali dari kelas bebas dari ajang yang digelar di Gedung Widya Kartika, Surabaya Rabu-Kamis (24-25/11/2021).
Baca juga: www.itn.ac.id
Rizky Mulatiif Okdiyantino mengungkapkan rasa bahagiannya di awal kompetisi ia bisa mendapat juara 3. Mengingat selama pandemi tidak ada gelaran kompetisi Jujitsu secara luring. “Rasanya senang. Ini bisa menjadi pengalaman bagi saya. Soalnya saya kali pertama turun di kelas bebas, dan bisa menjadi juara setelah dahulu pernah juara di SMK,” ujar mahasiswa Teknik Sipil S-1 ITN Malang ini, saat ditemui di ruang Humas ITN Malang beberapa waktu lalu.
Turun di kelas bebas Newaza Putra +77 kg, Rizky harus mempersiapkan fisik dan teknik kuncian dan patahan sesuai regulasi (Kejurprov) sebagai senjata untuk mengalahkan lawan. Maka, mahasiswa asal Malang ini tekun berlatih satu minggu empat kali latihan. Baik latihan di dojo maupun latihan mandiri.
Baca juga: Wahyu Tedy Pratama Atlet ITN Malang Juara Mixed Martial Arts (MMA) 2021
“Biasanya latihan tiap pagi, atau olahraga di gym. Sempat juga waktu latihan cedera kaki, tapi alhamdulillah sembuh menjelang Kejurprov. Kalau harapannya tentu saja bisa lanjut ke Porprov (Pekan Olahraga Provinsi) yang akan digelar tahun depan (2022),” harapnya.
Jujitsu ITN Malang kali ini juga menurunkan atlet putrinya Diah Wilis Lestarining Basuki yang biasa disapa Wilis. Ia turun dalam dua kelas, Newaza Putri dan Fighting Putri +65 kg. Dikedua kelas ini Wilis berhasil menduduki juara 3.
Dikatakan Wilis, untuk lolos seleksi Kejurprov tidaklah mudah. Kedua atlet ITN Malang ini mengikuti serangkaian seleksi khususnya tes fisik dan teknik sejak awal tahun 2021. Mulai dari peserta seleksi 30 an atlet, kemudian turun menjadi 14 atlet, lalu disaring menjadi 7 atlet, dan terakhir dipilih 6 atlit Jujitsu untuk mewakili Kota Malang.
“Prosesnya panjang dan banyak. Dari awal tahun, jadi tidak bisa langsung instan,” ujar Wilis.
Baca juga: Ulang Prestasi, Taekwondo ITN Malang Borong Enam Medali
Tidak menjadi kendala yang berarti bagi atlet ITN Malang akibat jeda kompetisi selama pandemi. Mereka berdua latihan rutin khusus atlet di dojo di daerah Sanan, nge-gym, atau kalau bosan bisa berenang. Namun, Wilis merasa taste-nya kejuaran Kejurprov ini berbeda. Pasalnya setelah lama tidak ada pertandingan mereka langsung mengikuti Kejurprov.
Wilis berharap, mahasiswa ITN Malang yang suka olahraga bela diri bisa menyalurkan passion-nya ke UKM khususnya UKM Jujitsu. Karena Jujitsu memiliki prospek bagus, dan menjadi kesempatan untuk mengembangkan potensi atlet lebih luas di Kota Malang.
“Dari pada berkelahi di luar. Mari kita ikut kompetisi dan pulang bawa medali. Kalian sudah mempunyai skill, fisik dan stamina. Menang atau tidak, tak menjadi masalah, yang penting usaha dulu,” pungkasnya. (me/Humas ITN Malang)