itnmalangnews.id – Ada dua parameter yang perlu diperhatikan mengenai kemacetan, yakni volume kendaraan dan kapasitas jalan. Pada diskusi publik di Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, Selasa (19/03), dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Dr.Ir. Nusa Sebayang, MT menyampaikan analisis serta gagasannya.
Menurut pakar transportasi ITN ini, untuk menaikkan kapasitas harus dilakukan pelebaran dan manajemen jalan atau simpang. Teknik meningkatkan kapasitas jalan antara lain; manajemen jalan satu arah, jalan pasang surut, pengaturan kecepatan kendaraan, serta pembatasan akses ke jalan utama. Sedangkan pada simpang, mencakup; simpang prioritas, bundaran, perbaikan geometrik, pengendalian persimpangan, dan persimpangan tidak sebidang (flyover/underpass).
Sedangkan untuk mengurangi volume berkaitan dengan mengubah perilaku masyarakat. “Perubahan perilaku ini tidak gampang. Strategi yang saya pikirkan adalah adanya ketentuan batas minimal penumpang mobil pribadi, beralih ke angkutan umum/massal, dan menerapkan pembatasan area parkir, atau menaikkan tarif parkir sehingga mengurangi minat membawa kendaraan pribadi,” jelas lulusan doktoral Univeristas Brawijaya (UB) ini.
Baca juga: Berdayakan Masyarakat Lewat Bak Sampah, Desa Sukopuro Jabung Jadi Binaan Teknik Sipil ITN Malang
Baca juga: Prof. Ocky Karna Radjasa: Pembangunan Infrastruktur Mutlak Dibutuhkan oleh Masyarakat
Nusa juga menyoroti keberadaan angkutan kota (angkot). “Kedepannya, angkot harus meningkatkan prasarana, peran pemerintah dibutuhkan di sini. Kalau bisa harganya lebih murah dari kendaraan pribadi sehingga butuh subsidi. Integrasi saya rasa juga perlu agar tidak perlu menunggu lama tapi perjalanan penumpang dan penghasilan sopir lancar,” ujarnya. (ata)