Lampu tidur berbahan stik es krim karya mahasiswa Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) 2024, ITN Malang. (Foto: Istimewa)
itnmalangnews.id – Siapa yang tak kenal stik es krim? Stik es krim yang unik ternyata bisa digunakan sebagai ide dekorasi rumah. Prakarya dari stik es krim terbilang jarang digunakan sebagai dekorasi. Padahal stik es krim memiliki nilai fungsi, dan setelah menjadi dekorasi mampu menaikkan nilai ekonominya.
“Bahan dari stik es krim dapat dibuat menjadi kreasi kerajinan tangan dalam bentuk yang lebih inovatif dan kreatif. Sehingga dari produk sederhana bisa dikembangkan dan memiliki nilai jual,” kata Chindy Tessalonica, Ketua Tim Stik “Karya” saat dihubungi lewat sambungan Whatsapp.
Baca juga: Mirip Ikan Hiu Mendeteksi Mangsa, Inilah “Drone Amphibi Shark” Pendeteksi Illegal Fishing
Tim Stik “Karya” terdiri dari 5 mahasiswa Teknik Lingkungan S-1, Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang). Mereka lolos Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) 2024. Terdiri dari Chindy Tessalonica (2126004), Maia Hana Sa’diyah (2126013), Abdus Shomad (2126023), Diaz Putri Hayu Fania (2126022), dan Salsabilah Ramadhanti Putri (2126020). Dibawah bimbingan dosen Teknik Lingkungan S-1, Dr. Hardianto, ST., MT.Stik “Karya” masuk usaha tahap awal kategori industri kreatif, seni, dan budaya. Stik “Karya” merupakan kerajinan kreativitas dengan memanfaatkan stik es krim yang merupakan barang biasa menjadi memiliki nilai fungsi yang baru. Didirikan awal pada Maret 2024, di Jalan Pisang Candi Barat Nomor 27 D, Kota Malang.
”Kami ingin memanfaatkan stik es krim yang harganya murah menjadi kerajinan yang unik dan menarik, serta bisa diminati semua kalangan dengan harga yang ramah di kantong,” ulangnya.
Tim Stik “Karya” Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) 2024 ITN Malang. Ki-ka: Chindy Tessalonica, Maia Hana Sa’diyah, Abdus Shomad, Diaz Putri Hayu Fania, dan Salsabilah Ramadhanti Putri. (Foto: Istimewa)
Stik “Karya” saat ini memiliki tiga produk. Terdiri dari hiasan dinding yang dibandrol dengan harga 28 ribu rupiah, lampu tidur 39 ribu rupiah, dan bingkai foto 7 ribu rupiah. Untuk membuat dekorasi dibutuhkan stik es krim baru, ditambah hiasan kain flanel, kemasan paper bag, dan bola lampu LED. Sementara alat-alat yang harus disiapkan adalah selotip, kawat, tusuk sate, tali rami, gabus, dan lem tembak.
“Bahan-bahan tambahan fungsinya untuk mempercantik dekorasi. Semua bahanya tergolong murah, dan mudah didapat. Ketiga jenis produk kurang lebih bisa kami buat dalam satu hari. Kedepannya kami juga menerima produk baru sesuai pesanan,” ungkap mahasiswa asal Kuala Kapuas, Kalimantan Tengah ini.
Menurut Chindy, membuat produk home made memang memerlukan ketelitian dan kerapian yang tinggi. Jadi, jika ingin request model yang lain dari produk yang sudah jadi harus melalui pemesanan terlebih dahulu, dan harus menunggu sesuai dengan waktu yang sudah disepakati sebelum memesan produk.
Baca juga: Lulus 3,5 Tahun, Mahasiswa Teknik Lingkungan Membuat Karbon Aktif dari Plastik
Produk bisa dipesan secara online melalui beberapa media sosial, marketplace, dan call by phone. Penggunaan teknologi kekinian tersebut untuk menyesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. Dimana pelanggan lebih suka hal yang praktis, dan bisa dilakukan dari jarak jauh dan dimana saja. Dilain pihak kerja sama melalui marketplace penyedia layanan pesan antar membuat pekerjaan jauh lebih mudah untuk melakukan pemasaran secara COD. Star of plan, dimasukkan ke dalam personal selling karena dengan adanya toko offline, pembeli bisa meningkatkan rasa percaya kepada toko kerajinan stik es krim.
“Kami juga menyebarkan brosur/informasi melalui media sosial. Ini secara langsung membuat calon pelanggan dapat melihat gambaran dari produk Stik “Karya” secara nyata dan lebih banyak,” katanya.
Untuk target pemasaran produk sendiri ditujukan kepada kalangan dewasa. Hal ini dikarenakan usia dewasa lebih menyukai produk yang sederhana, tetapi memiliki nilai estetika dan harga yang terjangkau. Target pasar produk untuk tahap awal adalah seluruh wilayah Kota Malang dengan jumlah penduduk kurang lebih 870.000 orang.
“Harapannya kerajinan dari stik es krim bisa terus berkembang. Dikenal oleh masyarakat luas dan bisa menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain,” tuntasnya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)