
Rektor ITN Malang, Prof. Dr. Eng. Ir. Abraham Lomi, MSEE memotong pita sebagai tanda dibukanya PWK Exhibition 2022, didampingi oleh Arief Setiyawan, ST MT, Kepala Studio PWK ITN Malang. (Foto: Yanuar Humas ITN Malang)
itnmalangnews.id – Beragam karya mulai dari maket wilayah, peta, album, buku, dan majalah, dipamerkan di Auditorium Kampus 1, Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang pada Juli 2022 lalu. Puluhan karya ini merupakan hasil dari tugas studio semester dua, empat dan enam mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) ITN Malang.
Baca juga: www.itn.ac.id
Pameran PWK ITN Malang kali pertama setelah covid-19 mereda ini mendapat apresiasi dari Rektor ITN Malang, Prof. Dr. Eng. Ir. Abraham Lomi, MSEE. Rektor merasa senang melihat mahasiswa mulai semester 2 sudah bisa menghasilkan inovasi, dan memamerkan karyanya.
“Even ini sangat luar biasa. Mahasiswa memberi informasi kepada masyarakat tentang hasil kuliahnya. Ini memberi warna tersendiri pada prodi. Semoga pameran karya bisa dilakukan secara berkala, dan bisa melibatkan adik-adik SMA/SMK,” kata Prof Lomi akrab disapa.
Baca juga: Perspektif Mahasiswa PWK terhadap Sumber Daya Air di Malang Raya
Mengangkat tema PWK Exhibition, pameran ini juga sempat dihadiri oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Malang, Dr Ir Wahyu Hidayat, MM. Wahyu merupakan alumnus PWK ITN Malang angkatan ’85. Namun, sayangnya penulis tidak berkesempatan bertemu.
Sementara itu menurut Arief Setiyawan, ST MT, Kepala Studio PWK ITN Malang, pameran puluhan karya ini merupakan hasil tugas dari tiga mata kuliah. Yakni, studio proses, studio kota, dan studio wilayah.
“Hasil dari tugas studio dipamerkan agar mahasiswa mempunyai kebanggaan terhadap karya mereka sendiri. Ada yang berupa laporan yang berisi kombinasi data analisa berbentuk buku, maket, album peta, ada juga majalah tata ruang,” jelasnya.
Mahasiswa semester dua membuat maket terkait mata kuliah lingkungan binaan manusia (LBM). Semester empat membuat perencanaan RDTR, produknya berupa laporan dalam bentuk majalah. Dan, semester enam membuat perencanaan RTRW, dan rencana detail tata ruang. Produknya berbentuk album peta perencanaan, mulai peta umum sampai peta perencanaan pola ruang, dan struktur ruang.
Agar lebih menarik PWK ITN Malang juga mengundang Supriatna (Nana), seniman patung ban bekas, dan Ono GAF, seniman patung besi. “Pameran ini kami buat menarik dengan mengundang Pak Nana yang membina TPST di Kepanjen. Ia mengubah sampah menjadi karya seni. Dan, Pak Ono seniman besi. Mereka selain ikut memamerkan karyanya, juga akan sharing ilmu,” kata dosen PWK ITN Malang ini. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)