Dr. Ir. Widodo Pudji Muljanto, MT., memberi materi trial class Teknik Listrik D-3, ITN Malang “Aplikasi Programmable Logic Controller (PLC) pada Dunia Industri”. (Foto: Yanuar/Humas ITN Malang)
itnmalangnews.id – Dunia indutri kian berkembang pesat. Peran manusia sebagai operator mesin industri sudah banyak digantikan mesin yang digerakkan oleh sistem pengendali otomatisasi industri. Otak dari sistem pengendali otomatisasi industri yang paling banyak digunakan sampai saat ini adalah Programmable Logic Controller (PLC).
PLC adalah suatu alat berbasis microcomputer yang dirancang khusus sebagai otak atau pusat pengendali dari suatu sistem pengendali otomatisasi mesin-mesin industri. PLC dirancang khusus supaya tahan beroperasi pada lingkungan industri yang cukup ekstrim, misalnya tahan terhadap temperatur lingkungan, berdebu, getaran tinggi, radiasi gelombang electromagnetic, humidity, dan sebagainya.
Baca juga: Prodi Teknik Listrik D-3 Adakan Pelatihan Arduino dan Basic Internet of Thing (IoT)
Hal penting yang perlu dipahami masyarakat awam adalah PLC merupakan alat berbasis microcomputer, sehingga untuk bisa beroperasi sesuai fungsinya harus dilakukan pemrograman sebelum digunakan. Maka, bahasa pemrograman PLC harus dirancang sesederhana mungkin agar dapat dengan mudah digunakan oleh orang-orang yang tidak terlalu ahli di bidang pemrograman.
“Contoh, aplikasi PLC pada industri biasanya digunakan pada mesin-mesin robot, traffic light (rambu lalu lintas), passengers lift, mesin packing otomatis, sistem konveyor otomatis, pencuci mobil otomatis, dan lain sebagainya,” kata Dr. Ir. Widodo Pudji Muljanto, MT., dosen Teknik Elektro ITN Malang.
Widodo membahas PLC dalam Trial Class Batch 2 Teknik Listrik D-3, Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang). Mengangkat tema “Aplikasi Programmable Logic Controller (PLC) pada Dunia Industri”, trial class dilaksanakan secara hybrid dari Laboratorium Perencanaan Sistem Kelistrikan, Gedung Elektro-Informatika, Kampus 2, ITN Malang pada Selasa (16/07/2024) lalu.
“Pemanfaatan PLC untuk peralatan otomatisasi di industri sebenarnya materinya cukup luas, paling tidak harus dilaksanakan selama satu semester. Tapi di trial class kali ini disampaikan hanya dalam waktu 3 jam, jadi materi kami padatkan,” ujar Widodo.
Peserta yang terdiri dari lulusan SMA/SMK dan guru SMK selain mendapatkan materi teori juga langsung diajak mencoba merakit alat, dan memprogram PLC-nya hingga dapat berfungsi sesuai yang diharapkan. “Dalam trial class ini yang mengikuti secara online ya dapatnya hanya materi saja, kalau yang datang langsung ke kampus bisa mencoba secara langsung baik aspek hardware maupun programming,” imbuhnya.
Menurut Widodo, peserta trial class diajari pemrograman PLC sesuai kebutuhan. Kali ini dengan memasukkan program ke PLC dan mencoba mengendalikan alatnya. Peserta mencoba mengendalikan traffic light dan motor listrik. PLC berperan sebagai pengatur/controller yang mengolah informasi-informasi masukan/input dalam rangka menentukan luaran/output yang akan dihasilkan.
Pada percobaan penggunaan PLC untuk traffic light kali ini peserta dibimbing langsung untuk memprogram PLC dilanjutkan melakukan proses wiring dan mencoba langsung hasilnya. Setelah mencoba sendiri secara langsung proses pemrograman dan wiring PLC para peserta menyatakan bahwa ternyata ilmu pemanfaatan PLC sangat menarik dan mudah untuk dipelajari.
Menurutnya untuk mempelajari PLC peserta harus mengenal terlebih dahulu beberapa ilmu dasar tentang programing, ilmu dasar rangkaian logika digital, dan lainnya. “Basic-nya harus ada. Nanti kalau kuliah di Prodi Teknik Listrik ITN Malang semua akan diajarkan. Banyak mata kuliah pendukung PLC yang diberikan mulai semester awal. Semua saling terkait,” ungkapnya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)