Tim Halo Rumah Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K), ITN Malang.
itnmalangnews.id – Perencanaan dan persiapan yang matang menjadi hal penting dalam membangun rumah untuk memastikan semua proses pembangunan berjalan lancar. Mulai penentuan material, tenaga kerja, anggaran biaya, dan lain sebagainya. Namun sayangnya, masih banyak masyarakat yang mempunyai keterbatasan akses dalam membangun rumah yang baik, nyaman, dan aman.
“Kebutuhan rumah setiap tahun meningkat. Angka kepadatan penduduk tidak sebanding dengan angka pembangunan rumah tinggal. Khususnya pada masyarakat dengan ekonomi menengah sampai menengah kebawah belum mempunyai koneksi dengan jasa pembuat rumah seperti kontraktor, atau ahli teknik sipil, dan juga arsitek,” kata I Putu Sugiantara Ketua Tim Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K), Halo Rumah, Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang).
Baca juga: Awalnya Iseng Daftar Lomba, Tim Spectra Wibowo Masuk 5 Besar Kompetisi Bangunan Tahan Gempa
Tim Halo Rumah merupakan gabungan dari mahasiswa tiga prodi, yakni teknik sipil S-1, I Putu Sugiantara, dan Firnas Nautal. Prodi teknik informatika S-1, Emmily Sisilia Mutiar Putri Suwandi, dan Kadek Riski Dwi Putra. Serta arsitektur S-1 Heickal Muhammad Aqil Biladt, dengan dosen pendamping dari teknik sipil, Hadi Surya Wibawanto Sunarwadi, ST., MT. IPP.
Berlima mereka membuat aplikasi “Halo Rumah” sebagai solusi membangun rumah lebih mudah dan terjangkau. Dalam membangun rumah tidak hanya membutuhkan tenaga ahli dari teknik sipil. Namun juga tenaga ahli dari arsitek yang mendesain, serta dari informatika yang membuat aplikasinya. Multidisiplin ilmu inilah yang kemudian menjadi cikal bakal terciptanya aplikasi Halo Rumah.
“Kami ingin melakukan terobosan baru dalam mengikuti PKM, sekaligus menggiatkan merdeka belajar. Disini setiap anggota tim dapat wawasan dengan belajar disiplin ilmu yang lain,” lanjutnya.
Aplikasi Halo Rumah memudahkan pengguna dalam membangun sebuah rumah sesuai dengan keinginannya. Aplikasi ini juga memberi edukasi berkaitan dengan membangun rumah yang baik dan benar. Pengguna juga bisa berkonsultasi dengan para ahli teknik sipil, dan arsitek yang sudah bersertifikat pada fitur konsultasi.
Selain fitur konsultasi juga tersedia fitur material untuk melihat material yang digunakan pada pembangunan rumah. Fitur furniture untuk memberikan referensi furniture guna memperindah rumah impian yang ingin dibangun. Serta fitur house concept memberikan referensi untuk konsep rumah yang akan dibangun.
Baca juga: Kuliah Tamu Metode Perbaikan Struktur Bangunan jadi Puncak Awarding and Closing Ceremony Ecive 2023
Halo Rumah memberikan informasi jasa dan layanan. Untuk mengaksesnya pada tampilan awal pengguna harus memasukkan ID dan password untuk masuk ke halaman utama aplikasi. Di sini pengguna bisa memulai membuat rancangan anggaran biaya rumah, juga bisa meng-klik fitur create, setelah itu data-data yang diperlukan akan memunculkan hasil. Kemudian menuju ke tombol “Tanya Ahli” yang akan mengarahkan pengguna ke konsultan untuk melakukan sesi tanya jawab atau konsultasi.
“Di sini pengguna juga bisa meng-hire tenaga ahli untuk membuat rumah impian yang mereka rencanakan. Keunikan aplikasi ini adalah adanya luaran hasil sesuai dengan disiplin ilmu teknik sipil, dan arsitektur,” jelas Putu. Banyaknya pertimbangan disiplin ilmu ini awalnya menjadi tantangan Tim Halo Rumah dalam mendevelop aplikasi. Maka mereka rutin melakukan diskusi supaya memahami antar disiplin ilmu sehingga bisa mendevelop aplikasi.
Pangsa pasar aplikasi tentunya ke Generasi Z (Gen Z) yang sangat familiar dengan dunia digital. Rencana Tim Halo Rumah dalam waktu dekat adalah menjual aplikasi. Sementara rencana kedepan e-commerce dalam bidang pembelian bahan bangunan dan lain-lain. Untuk rencana jangka panjang dalam membangun rumah bisa di buatkan startup.
Dengan mendapatkan semua fitur tersebut saat ini aplikasi Halo Rumah berbayar seharga 100 ribu rupiah, dan dilengkapi buku panduan. “Semoga aplikasi ini bisa membantu masyarakat yang dananya kurang mumpuni, sehingga bisa membangun rumah sesuai impiannya,” tuntas Putu yang juga berharap makin banyak lomba yang turut melibatkan multidisiplin ilmu sehingga bisa memajukan kegiatan merdeka belajar. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)