Mahasiswa ITN Malang sukses presentasikan hasil akhir studio perencanaan wilayah di depan pejabat Mahakam Ulu. (Foto: Istimewa)
itnmalangnews.id – Mahasiswa Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) sukses mempresentasikan hasil akhir “Penyusunan Studio Wilayah di Kabupaten Mahakam Ulu” di hadapan para pejabat Mahakam Ulu, di Hotel Santika Premiere Gubeng, Surabaya, pada Kamis, (11/07/2024) lalu. Ini menjadi sejarah baru bagi ITN Malang melibatkan 60 mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) dalam memotret wilayah sebuah kabupaten sekaligus menyusun, dan mempresentasikannya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Mahakam Ulu, Gerry Gregorius, SE., M.Si., Ak., CA mengapresiasi hasil yang sudah dilakukan oleh mahasiswa melalui program kerja sama Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) dengan ITN Malang.
“Kabupaten Mahulu termudah di Provinsi Kalimantan Timur yang salah satu permasalahannya aksesibilitas. Ada 4 permasalahan majeure pertumbuhan ekonomi, SDM, pendapatan masih rendah, dan angka kemiskinan masih tinggi. Dengan adanya dokumentasi wilayah ini semoga dapat membantu kami Bappelitbangda,” ujar Gerry akrab disapa. Apalagi Mahulu sekarang sedang menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), hingga studio wilayah bisa diintegrasikan ke RPJP 2025-2045.
Baca juga: PWK ITN Malang Pamerkan Puluhan Karya Mahasiswa, Mulai Maket Hingga Majalah
Studio Perencanaan Wilayah, PWK ITN Malang sudah lama terlaksana dengan aktivitas mahasiswa memotret wilayah kota atau kabupaten. Studio Perencanaan Wilayah pernah dilaksanakan di Atambua dan Timor Tengah Selatan NTT, Toraja Sulawesi Selatan, Bali, dan lain sebagainya. Namun untuk mensupport kerja sama institusi dengan pemerintah daerah baru kali pertama ini dilaksanakan.
Menurut dosen pembimbing Studio Perencanaan Wilayah, Arief Setiyawan ST., MT., Pemkab Mahakam Ulu mengapresiasi dengan baik kehadiran mahasiswa dalam mempresentasikan hasil akhirnya. Pada acara “Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Studio Wilayah di Kabupaten Mahulu” hadir para pejabat diantaranya Kepala Dinas PU, Bappelitbangda, Kabag Perekonomian, dan lain sebagainya.
“Untuk mahasiswa pergi jauh tidak ada kendala, karena ini merupakan tugas dari Studio Perencanaan Wilayah di PWK. Dalam studio wilayah kali ini tingkat keseriusan mahasiswa sangat diapresiasi oleh Mahulu. Mereka menilai mendatangkan mahasiswa ke Mahulu sangat membantu dalam memotret potensi daerahnya,” kata Arief. Perlu diketahui Pemkab Mahulu mensuport penuh biaya akomodasi mahasiswa pergi-pulang dari Malang ke Mahakam Ulu.
Studio Perencanaan Wilayah merupakan studio akhir sebelum mahasiswa melaksanakan kuliah praktek (KP). Sesuai namanya mereka memotret seluruh wilayah di Mahulu, dengan perencanaan wilayah skala peta 1:50.000 artinya 1 cm di peta maka di lapangan jarak sebenarnya 500 m.
Arif menjelaskan, selama 2 minggu 60 mahasiswa PWK memotret seluruh wilayah di Mahakam Ulu. Mereka dibagi dalam 12 kelompok atau sektor yang tersebar dalam 5 kecamatan yang jaraknya saling berjauhan. Mahasiswa mengumpulkan data base, dan menganalisa sektor yang menjadi pengembangan Mahakam Ulu. Ada sektor pertambangan, pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan, perdagangan, jasa, industri, pariwisata, transportasi, dan lain sebagainya. Ditambah juga materi yang sedang trend saat ini yakni ekonomi kreatif.
Baca juga: Terapkan Beberapa Mata Kuliah, Mahasiswa PWK ITN Malang Kunjungi Tiga Kementerian
Arif berkeyakinan laporan ini menjadi suport sistem dari perencanaan wilayah di Kabupaten Mahulu, karena validitasnya diambil langsung dari lapangan. “Laporan akhir ini bentuknya laporan dan album peta, serta poster dari sisi urban desain, dan Majalah Mata Ruang. Jadi kegiatan di Surabaya kemarin murni untuk pameran hasil dan presentasi akhir sebagai pertanggung jawaban kami. Sejauh mana kami serius memberikan hasil, dan ini mendapat apresiasi positif,” pungkasnya.
Salah satu mahasiswa yang ikut terlibat langsung adalah Dian Vernanda Panie. Menurutnya, ilmu yang selama ini dipelajari di kampus bisa diterapkan dalam studio perencanaan wilayah. Mereka yang terbagi dalam 12 sektor masing-masing fokus mencari dan mengidentifikasi potensi dan permasalahan yang nantinya akan dianalisa dan dilakukan proses perencanaan. Mereka juga memetakan semua mulai dari fisik dasar, kebencanaan, struktur ruang, dan pola ruangnya.
“Banyak sekali manfaat dan pengalaman yang kami dapatkan. Mulai berangkat ke Mahulu, di sana transportasi lewat sungai. Serta saat kami kesulitan mendapatkan data dari BPS karena banyak data yang kosong, karena Kabupaten Mahulu merupakan kabupaten baru pemekaran dari Kabupaten Kutai Barat.” katanya.
Dian merasa bersyukur bisa ikut mempresentasikan laporan akhirnya di hadapan para pejabat Mahakam Ulu. Ia mempresentasikan sektor infrastruktur. Awalnya mahasiswa asal Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT ini merasa grogi. Ia khawatir penjelasannya tidak sesuai dengan ekspektasi para pejabat, atau salah menjelaskan kondisi yang ada disana.
“Kami bersyukur bisa melewatinya (presentasi) dengan baik. Ternyata Pemerintah Daerah Kabupaten Mahakam Ulu juga sangat antusias. Mereka memahami dengan baik, dan memaklumi mungkin ada yang kurang dari kami. Terlihat mereka sangat senang dengan hasil kerja dan produk yang kami hasilkan dalam Studio Perencanaan Wilayah ini,” pungkasnya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)