Moh. Syahru Romadhon Sholeh, ST., M.Ars, Koordinator Sie Acara PKKMB ITN Malang 2022. (Foto: Mita/Humas ITN Malang)
itnmalangnews.id – Panitia Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB), Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang secara resmi merilis nama dan logo PKKMB ITN Malang 2022. “Gigantik” yang memiliki arti “sangat besar”. Kata yang dapat dimaknai sebagai awal memantapkan diri menjadi seseorang yang lebih “besar”. Besar dalam karya, kesuksesan, kepandaian, dan besar jiwanya. Gigantik adalah arah jiwa besar para calon pemimpin, dan intelektual yang lahir dari Kampus Biru ITN Malang.
Baca juga: www.itn.ac.id
Sementara logo Gigantik merupakan perpaduan dari beberapa bentuk. Seperti, roda bergerigi, obor api, lingkaran tengah, siluet gajah, dengan memilih paduan warna biru muda, biru tua, merah, oranye, dan kuning. Makna masing-masing warna dan gambar bisa dibaca secara lengkap di Info PKKMB 2022 di website ITN Malang.
Moh. Syahru Romadhon Sholeh, ST., M.Ars, Koordinator Sie Acara PKKMB ITN Malang 2022 menjelaskan, mulai tahun ini nama dan logo PKKMB akan terus dipakai. Sehingga, tiap tahun yang akan berubah hanya tema PKKMB. Untuk PKKMB ITN Malang 2022 mengangkat tema “Initiative, Collaborative and Innovative”.
Baca juga: Ditunggu-tunggu Maba, PKKMB ITN Malang Segera Digelar
“Kemarin sudah dirilis logonya. Lengkap dengan filosofi, bentuk, dan warna. Gigantik arti katanya “sangat besar”, logonya bernuansa teknologi. Harapannya, mahasiswa kelak di masa depan menjadi orang yang besar, dengan capaian-capaian besar. Yang jelas dari kata Gigantik mempresentasikan di moment (PKKMB) tersebut mahasiswa memiliki sumbangsih ide perubahan,” jelas Adhon sapaan akrab Moh. Syahru Romadhon Sholeh, saat ditemui di Kampus 1 ITN Malang, Selasa (06/9/2022).
PKKMB ITN Malang dulunya bernama OSPEK ITN Malang menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh mahasiswa baru (maba). Gerbang memasuki dunia perkuliahan ini tidak hanya mengenalkan dunia akademik, namun juga sebagai titik tolak pembinaan idealisme, penguatan rasa cinta tanah air, dan kepedulian terhadap lingkungan, juga dalam rangka menciptakan generasi yang berkarakter, religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan berintegritas.
Maka, tema Initiative, Collaborative and Innovative menjadi representasi menyeluruh dari tujuan dan juga capaian dari diselenggarakannya PKKMB ITN Malang. “Tiga kata ini berurutan. Tidak bisa dibalik, karena merupakan proses, dan ada maknanya,” imbuh Adhon.
Initiative (inisiasi), istilah mahasiswa baru menjadi momen terbaik masa transisi dari siswa menjadi mahasiswa untuk melakukan dan menghasilkan ide-ide terbaik sebagai hasil yang akan dicapai selama menjalani masa belajar di pendidikan tinggi. Kegiatan PKKMB, memberikan ruang seluas-luasnya untuk mahasiswa baru menginisiasi ide-ide yang akan dikembangkan dan diwujudkan pada masa menjalani pendidikan tinggi maupun setelah selesai pendidikan tinggi.
Baca juga: Flying fox, Confetti, dan Vox Coeleistis Choir Semarakkan Pembukaan PKKMB
Collaborative (kolaborasi), kegiatan PKKMB menjadi sarana dan wadah bagi maba untuk saling mengenal satu sama lain baik sesama teman, maupun warga kampus. Dengan saling mengenal satu sama lain, inisiasi pada tema PKKMB ITN Malang tahun ini, akan menjadi berkembang dengan adanya kolaborasi.
Innovative (inovasi), kegiatan PKKMB menjadi sarana dan wadah bagi mahasiswa baru. Setelah menginisiasi ide, berkolaborasi mewujudkan ide, dan berikutnya menghasilkan inovasi-inovasi.
“Ketika momen maba masuk ke perguruan tinggi, saling mengenal satu sama lain dengan identitas masing-masing. Kemudian bersama-sama berkolaborasi mewujudkan ide-idenya, maka lahirlah inovasi,” ujar Adhon.
PKKMB ITN Malang 2022 mengangkat tiga isu besar. Yakni, sustainable development goals sebagai isu global, Indonesia Emas 2045 sebagai isu nasional, dan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) sebagai isu pendidikan.
Menurut Adhon, tiga isu tersebut menjadi penyerta/tambahan dari materi-materi PKKMB sesuai arahan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbud Ristek RI). Sementara materi wajib yang diangkat yaitu, sistem pendidikan tinggi di Indonesia, anti narkoba, anti korupsi dan radikalisme, (riset, inovasi dan perkembangan teknologi di era metaverse) perguruan tinggi di era revolusi industri 4.0 dan kehidupan kampus pada masa pandemi, (generasi muda no cyber bullying) pengembangan karakter mahasiswa sebagai intelektual dan anti kekerasan,kampus sehat (kesadaran lingkungan hidup, manajemen resiko dan kampus sehat).
“Harapannya tiga isu tersebut bisa menjadi gambaran untuk bekal bagi maba menghasilkan ide-ide besar. Harapannya ide itu menjadi tujuan dia selama belajar di ITN Malang. Mereka belajar lebih semangat karena memiliki ide untuk diwujudkan,” tandasnya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)