itnmalangnews.id – Sebagai kampus teknologi berbasis riset Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang memberikan banyak reward bagi para peneliti, khususnya dari kalangan mahasiswa. Bagian mahasiswa yang sukses penelitiannya diterima dan didanai oleh Dikti melalui program Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) akan mendapat penghargaan khusus. “Pak Anang (Ir. Anang Subardi, MT) pernah bilang bagi mahasiswa yang lolos PKM akan langsung diberikan nilai A di mata kuliahnya. Ini satu penghargaan kami bagi mahasiswa,” terang Ir. Yusuf Ismail Nakhoda, MT, Wakil Dekan III Fakultas Teknik Industri (FTI) saat diwawancarai di ruang humas, Sabtu (15/7).
Penghargaan itu diberikan karena memang tidak mudah melakukan penelitian sehingga menjadi suatu kreatifitas. Karena itu mahasiswa yang lolos PKM menjadi spesial. Bahkan, pria yang akrab disapa Yusuf itu, menambahi bagi yang sampai lolos ke Pimnas akan bebas dari skiripsi. Mereka tak perlu membuat skripsi lagi, temuannya di PKM itu akan langsung dijadikan skripsi dan tidak usah melalui ujian skripsi. “Di Pimnas itu, anak-anak sudah diuji oleh para doktor dan dan profesor, jadi untuk apalagi kita uji di sini,” terang dosen yang juga alumni ITN Malang itu.
Namun, menurutnya yang menjadi kendala sejauh ini Pimnas itu berkelompok. Satu tim bisa terdiri dari beberapa orang, sementara judul PKMnya hanya satu. Padahal nanti di akhir kuliah setiap orang harus menyerahkan judul skiripsi yang berbeda ke Dikti. Dan tidak mungkin satu judul dibuat untuk dua hingga tiga orang. “Ini yang akan kita siasati, misalnya nanti dalam tim terdiri dari semester yang berbeda, sehingga wisudanya tidak bareng. Dan di situ juga ada regenerasi,” paparnya.
Selain soal reward, Yusuf juga menceritakan beberapa upaya yang selama ini dilakukan untuk merangsang para mahasiswa tertarik meneliti dan diajukan menjadi PKM. Di antaranya melalui seminar-seminar atau workshop pembuatan proposal PKM. “Dalam setiap seminar PKM saya pasti selalu memberikan trik dan tips bagaimana agar proposal PKM bisa lolos,” kata dia.
Dan sejauh ini mahasiswa yang buat proposal PKM semakin meningkat, pada tahun 2013 lalu total proposal yang diajukan 126. Pada tahun 2017 ini mencapai 228. Cuma, dia mengakui, jumlah yang lolos PKM semakin menurun. Tahun 2013 ada 47 proposal yang lolos, 2014 sebanyak 33, 2015 ada 27, 2016 sebanyak 22, dan 2017 ini ada 6. Menurunnya angka ini karena memang sekarang semua kampus di Indonesia sudah berlomba-lomba untuk PKM, sehingga ada semacam pemerataan. “Dilihat dari yang lolos PKM cenderung menurun, tetapi dilihat dari banyaknya yang buat proposal semakin meningkat,” kata dia. (her)