Kaprodi Teknik Listrik D-3, ITN Malang, Ir. Eko Nurcahyo, MT, (kiri) bersama Sekretaris Prodi Teknik listrik D-3 ITN Malang Rahmadi Setiawan ST,. MT. (Foto: Mita Humas ITN Malang)
itnmalangnews.id – Program Studi Teknik Listrik D-3, Fakultas Teknologi Industri (FTI), Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang meraih akreditasi “Baik Sekali”. Akreditasi tersebut dikeluarkan oleh Lembaga Akreditasi Mandiri Program Studi Teknik (LAM Teknik), Badan Tetap Akreditasi Pendidikan Keteknikan, Persatuan Insinyur Indonesia (PII). Berdasarkan Keputusan LAM Teknik No. 0056/SK/LAM Teknik/VD3/IV/2023 pada Jumat, 21 April 2023. Akreditasi LAM Teknik berlaku mulai 21 April 2023 hingga 20 April 2028.
Baca juga: www.itn.ac.id
Kaprodi Teknik Listrik D-3, ITN Malang, Ir. Eko Nurcahyo, MT, mengatakan, diraihnya akreditasi “Baik Sekali” membuktikan bahwa Teknik Listrik D-3 ITN Malang mampu mempertahankan, bahkan meningkatkan akreditasi yang sebelumnya diterima. Pasalnya akreditasi dari LAM Teknik memiliki standar berbeda dengan akreditasi sebelumnya yaitu dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT).
“Akreditasi ini lima tahunan. Sebelumnya dikeluarkan oleh BAN PT, sekarang oleh LAM Teknik. Beda di standarnya. Kalau BAN PT 7, sekarang 9. LAM Teknik memang akreditasi khusus keteknikan. Asesornya spesifik keteknikan sesuai dengan jurusan yang diakreditasikan. Asesor kebanyakan dari vokasi/terapan,” kata Eko.
Sebelumnya pada 2018 lalu, Prodi Teknik Listrik D-3 ITN Malang telah terakreditasi “B” dari BAN PT. Kriteria akreditasi dari LAM Teknik juga mengacu pada standar nasional pendidikan tinggi (SN-DIKTI). Ada 9 kriteria akreditasi program studi LAM Teknik yang meliputi: visi misi tujuan dan strategi, tata pamong, tata kelola dan kerjasama, mahasiswa, sumber daya manusia, keuangan, sarana dan prasarana, pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan luaran dan capaian tridharma perguruan tinggi.
“Sekarang ditambah penjaminan mutu dan program pengembangan berkelanjutan. Dua ini sekarang dimasukkan dalam kriteria akreditasi. Kalau jumlah yang dinilai ada 70 butir,” lanjutnya.
Baca juga: Wisudawan Terbaik Teknik Listrik Rancang Alat Pantau Cuaca dan Polusi Udara
Menurut Eko, di dalam pembuatan borang, prodi teknik listrik selalu berkomitmen, dan bekerjasama dengan tim. Dengan melibatkan semua civitas academica termasuk mitra, alumni, tim dunia usaha dan industri (DUDI). Tak kalah penting adanya prodi juga telah melakukan banyak sekali perbaikan kurikulum.
Bahkan selama ini Prodi Teknik Listrik D-3 ITN Malang sudah menyelenggarakan dua sertifikasi. Bekerjasama dengan LSK Lisantara (PT Lisan Nusantara Satu) sebagai Lembaga Sertifikasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan, dan LSP Elektronika Nasional Surabaya (ELNAS). Teknik listrik juga sudah dilengkapi dengan adanya pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), dan Laboratorium Jaringan Distribusi Tegangan Menengah.
“Keunggulan kami disitu. Prodi Teknik Listrik ITN Malang sudah menjadi tempat uji kompetensi atau TUK. Disamping itu kurikulum juga sudah mengadopsi sesuai kebutuhan dunia usaha dan dunia industri,” ungkapnya.
Kedepannya teknik listrik akan meningkatkan jumlah persentase mahasiswa yang tersertifikasi. Selama ini mahasiswa yang telah tersertifikasi sejumlah 70 persen. Prosentase ini akan ditingkatkan dengan rencana mewajibkan mahasiswa yang akan lulus mengambil sertifikasi, minimal mempunyai dua bidang kompetensi.
“Rencananya sertifikasi akan kami masukkan dalam kurikulum. Sehingga mahasiswa dalam mengikuti sertifikasi nanti tidak akan dipungut biaya, karena sudah masuk dalam UKT. Jadi, mahasiswa yang akan lulus memiliki dua kompetensi tanpa membayar lagi,” beber Eko. Prasyarat ini nantinya sebagai salah satu syarat untuk mengambil tugas akhir.
Baca juga: Atlet Pencak Silat Cempaka Putih ITN Malang Raih Medali Kejurda Jatim
Dengan begitu harapan Prodi Listrik D-3 ITN Malang pada 5 tahun ke depan sudah bisa meraih akreditasi Predikat Unggul. Eko meneruskan, teknik listrik berupaya menjaga dan memelihara, bahkan meningkatkan nilai akreditasi menjadi “Unggul”. Semuanya dengan budaya kerja dan siklus evaluasi yang menitik beratkan pada capaian. Tuntutan para asesor internal dan eksternal serta Lembaga Penjaminan Mutu (LPM), serta pemenuhan kriteria penilaian LAM adalah basis kerja prodi.
“Selain unggul, dipastikan lulusan kami dapat terserap semuanya di dunia kerja. Dengan memberikan sertifikasi kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Kami juga memonitor melalui WEB prodi secara berkelanjutan, dan wadah alumni yang telah ada,” tandasnya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)