 
                itnmalangnews.id – Ada salah satu bagian dari suatu lembaga yang kadang kurang terlihat tetapi perannya sangat vital, yaitu security. Orang-orang keamanan ini memiliki tugas berat dan penting untuk memastikan bahwa kawasan yang dijaganya aman, dan semua aktivitas dapat berjalan dengan lancar sebagaimana mestinya. Itulah yang kita lihat di Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang.
 Ditemui ditempatnya bertugas, Purnomo, komandan pleton security ITN Malang memastikan bahwa kampus biru aman. Bersama tiga belas orang lainnya pria asli Malang tersebut bertugas dengan disiplin untuk memastikan tidak ada gangguan bagi aktivitas perkuliahan. Adapun model penjagaannya dibagi tiga shif, yaitu pagi, siang, dan malam. “Pagi ada lima orang, siang lima orang, dan malam lima orang,” kata dia.
Ditemui ditempatnya bertugas, Purnomo, komandan pleton security ITN Malang memastikan bahwa kampus biru aman. Bersama tiga belas orang lainnya pria asli Malang tersebut bertugas dengan disiplin untuk memastikan tidak ada gangguan bagi aktivitas perkuliahan. Adapun model penjagaannya dibagi tiga shif, yaitu pagi, siang, dan malam. “Pagi ada lima orang, siang lima orang, dan malam lima orang,” kata dia.
Setiap orang ini bertugas untuk melakukan pengawasan dan penjagaan, sesekali perlu berkeliling kampus untuk memastikan tidak ada kendala. Kemudian ada tiga penti yang harus dijaga, di bagian depan dua dan belakang kampus satu. Hanya saja kalau malam hari hanya membuka satu pintu, yaitu dari bagian depan sebelah timur saja untuk memudahkan pengontrolan.
Dalam kesempatan itu, Purnomo juga menceritakan pengalamannya selama 12 tahun mengabdi untuk ITN Malang. Dia mulai masuk kampus biru pada 2005 lalu, dan pada 2017 diangkat menjadi komandan pleton. Pria satu anak ini memang memiliki pengalaman cukup banyak menjadi security bahkan pernah ikut Kamra (Keamanan Rakyat) yang dibentuk oleh pemerintah pada tahun 1998. “Saat itu saya diperbantukan di kepolisian Polresta Malang, dari tahun 1998 hingga 2000,” kenangnya.
Adapun pengalaman selama 12 tahun di ITN Malang, menurutnya belum ada persoalan yang berarti dari sisi keamanan. Sejauh ini semuanya dapat dikendalikan dengan baik, pernah ada beberapa kali mahasiswa melakukan demonstrasi tapi pihaknya dapat memfungsikan diri dengan tepat. “Kalau ada mahasiswa demo, kita amati, kita pantau, sejauh tidak anarkis kami biarkan. Tapi kalau anarkis itu sudah tugas kami mengamankan,” kata dia. (her)

 
                     
                     
                     
                     
                     
                    