Optimis! Ketua Kedaireka ITN Malang, Dr. Nanik Astuti Rahman, ST., MT. (Foto: Mita/humas)
itnmalangnews.id – Matching Fund Kedaireka Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang di Desa Sumberejo, Kota Batu menghasilkan 15 luaran. Bahkan, salah satunya menjadi best paper Seminar Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri (RAPI) XX. Seminar ini diadakan oleh Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) bekerjasama dengan Universitas Negeri Surakarta (UNS), dan Perhimpunan Ergonomi Indonesia (PEI), pada Desember 2021 lalu. Bertema Peran Ilmu Keteknikan dalam Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Lingkungan Masa Depan, RAPI XX merupakan seminar nasional ke 20, dan seminar internasional kedelapan kalinya.
Baca juga: www.itn.ac.id
Ketua Kedaireka ITN Malang, Dr. Nanik Astuti Rahman, ST., MT, menyatakan, seminar nasional merupakan salah satu luaran dari kegiatan Kedaireka. Tim Kedaireka Desa Sumberejo mengikuti dua seminar di RAPI XX, seminar nasional dan seminar internasional. Dimana seminar nasional digawangi oleh tim dari Teknik Kimia S-1 yang mengangkat “Pengolahan Limbah Sayur Menjadi Pupuk Organik Cair dengan Metode Desain Partisipatori di Desa Sumberejo Baru”. Sementara seminar internasional diusung oleh tim dari Teknik Arsitektur S-1 dan Teknik Informatika S-1, dengan mengangkat tema aplikasi eduwisata.
“Dalam seminar yang dilaksanakan bulan Desember lalu dibagi dua kategori seminar, seminar nasional dan internasional. Semua tim bagi-bagi tugas. Data dibagi, mana yang ke seminar nasional, dan yang ke internasional. Alhamdulillah paper pengolahan limbah sayuran untuk pupuk organik menjadi salah satu best paper dalam seminar nasional dan menempati urutan ketiga, dengan nilai review 89,” ujar Nanik saat ditemui di ruangannya di Kampus 1 ITN Malang, Senin (17/01/2022).
Baca juga: Rektor ITN Malang Buka Workshop dan FGD Kedaireka di Desa Sumberejo, Kota Batu
Sementara, untuk luaran kegiatan Kedaireka di Desa Sumberejo jumlahnya juga tidak tanggung-tanggung. Ada 15 luaran antara lain, dua artikel internasional bereputasi, satu artikel nasional terakreditasi, satu seminar nasional, dan satu seminar internasional terindeks. “Selain berbentuk (5) artikel, untuk luaran juga ada tiga paten, dua hak cipta, lima dokumen MBKM yaitu dari arsitek dua dan kimia tiga,” lanjut dosen Teknik Kimia S-1 ini.
Untuk patennya sendiri yang dipatenkan adalah tiga produk yaitu, vertikal garden, tangki fermentasi bersensor, dan mikroorganisme lokal. Sementara untuk dua hak cipta ada konsep desain lanskap dan desain eduwisata. Dan, untuk lima dokumen MBKM meliputi Modul KKNT, SOP Kegiatan MBKM (Kimia dan Arsitektur), Log Book dan Assement.
Program Matching Fund Kedaireka 2021 selesai sesuai dengan waktu yang ditentukan. Pertengahan Desember, semua kegiatan sudah selesai dilaksanakan. Menurut Nanik, kalaupun masih ada kegiatan hanya kegiatan pendukung untuk menyiapkan pelaporan-pelaporan. Karena akhir Desember 2021 yang lalu semua sudah dilaporkan.
“Harapan ke depan adalah sustainable program (program berkelanjutan). Kami mempunyai program, kami laksanakan, kami tepati janji, dan kami juga mempunyai program-program selanjutnya. Ini merupakan bukti implementasi dari milestone yang sudah kami rancang,” tandasnya optimis kegiatan selanjutnya tim Kedaireka Desa Sumberejo makin solid dalam bekerja. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)