itnmalangnews.id – Moch. Ridho Kautsar, mahasiswa Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) kembali menunjukkan kompetensinya di tingkat nasional. Mahasiswa Teknik Sipil S-1 angkatan 2022 ini berhasil lolos dan menyelesaikan program Magang Berdampak 2025 di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), tepatnya di Balai Pengembangan Kompetensi (Bapekom) Wilayah VI Surabaya.
Baca juga: Inovatif, Mahasiswa ITN Malang Rancang Jembatan Prototipe Berteknologi Ramah Lingkungan
Ridho, menjalani program ini selama lima bulan penuh, terhitung sejak Agustus hingga Desember 2025. Motivasi utama mengikuti program ini adalah keinginannya yang kuat untuk mendapatkan pengalaman praktis yang jauh dari bangku kuliah serta menyerap ilmu dunia kerja secara langsung di instansi pemerintah sekelas Kementerian PUPR.
“Proses seleksinya cukup mudah dan terbuka bagi semua mahasiswa yang mau berusaha. Kuncinya ada pada kelengkapan administrasi yang teliti, seperti Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM), dan tentu saja, CV yang menonjolkan keahlian spesifik kita,” jelas Ridho.
Awalnya, Ridho mendaftar untuk posisi Drafter CAD. Namun, di lapangan ia mendapatkan kepercayaan yang lebih besar.
“Saya diberikan tanggung jawab untuk menjadi pengawas pekerjaan. Tugas saya meliputi pengawasan konstruksi harian dan melakukan opname (pemeriksaan volume pekerjaan) pada beberapa proyek renovasi dan pembangunan di lingkungan Bapekom,” ungkap mahasiswa asal Kabupaten Malang ini.
Mahasiswa Teknik Sipil S-1 ITN Malang, Moch. Ridho Kautsar (paling kiri), lolos seleksi program Magang Berdampak 2025 bersama rekan tim lintas kampus. (Foto: Istimewa)
Perubahan peran ini menjadi momen paling berkesan baginya. Ia merasa didukung penuh oleh lingkungan kerja yang suportif. “Meskipun instansi pemerintahan, suasananya sangat kekeluargaan dan welcome. Para mentor tidak menganggap saya orang luar, melainkan bagian dari tim. Dukungan inilah yang membuat saya percaya diri,” kenangnya.
Selama magang, Ridho banyak menerapkan ilmu yang didapatkan di perkuliahan, terutama mata kuliah Manajemen Proyek dan Konstruksi Bangunan. Ilmu ini sangat terpakai saat memastikan kualitas bangunan dan mengecek gambar kerja di lapangan.
Sebagai peserta program “Magang Berdampak”, Ridho menetapkan target kontribusi nyata. Ia berupaya memastikan akurasi pengawasan proyek melalui opname yang teliti, sehingga volume pekerjaan sesuai kontrak dan kualitas bangunan terjaga.
Baca juga: Teknik Mesin S-1, Lepas 47 Mahasiswa Magang Industri di Berbagai Perusahaan dan Institusi Ternama
Dengan mengikuti program ini Ridho ingin membuktikan bahwa mahasiswa Teknik Sipil ITN Malang memiliki kompetensi teknis siap pakai dan adaptabilitas tinggi, demi menjaga nama baik kampus dan membuka jalan bagi adik tingkat untuk bisa magang di instansi bergengsi ini di masa depan.
“Secara hard skill, saya semakin paham bagaimana cara melakukan stock opname proyek pemerintah, membaca gambar kerja versus realisasi, dan memahami standar mutu Kementerian PU. Secara soft skill, saya belajar komunikasi profesional dan kepemimpinan. Saya harus berani menegur atau memberi arahan kepada pekerja di lapangan dengan cara yang baik,” katanya.
Menutup wawancara, Ridho memberikan pesan bagi mahasiswa ITN Malang yang ingin mengikuti jejaknya. Menurutnya, jangan ragu untuk melangkah, serta mempersiapkan administrasi dan portofolio sebaik mungkin sejak awal.
“Buat CV yang jujur dan menonjolkan skill teknis kalian. Selain itu, jadilah mahasiswa yang fleksibel dan mau belajar. Di dunia kerja, peran kita bisa berubah sesuai kebutuhan proyek. Justru di situlah kita akan mendapatkan ilmu termahal. Tetap rendah hati dan jaga etika, karena sikap yang baik akan membuat kita diterima dengan tangan terbuka oleh lingkungan kerja,” pungkasnya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)

