Teknik Geodesi S-1 ITN Malang menggelar dies natalis ke-38 di Aula Kampus 1 ITN Malang. (Foto: Istimewa)
itnmalangnews.id – Geodetics For Indonesian Sustainable Development menjadi tajuk utama dies natalis ke-38 Teknik Geodesi S-1, Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang. Dies natalis teknik geodesi disemarakkan dengan berbagai kegiatan oleh Himpunan Mahasiswa Geodesi (HMG). Mulai seminar nasional, Geo Fun, dan Geo Entertain pada Juli 2023 lalu.
Menurut Radian Anugrah, ketua pelaksana, tema dies natalis kali ini merupakan cerminan dari komitmen HMG untuk menghadirkan kontribusi positif bagi pembangunan berkelanjutan Indonesia. Maka, di hari pertama rangkaian dies natalis dibuka dengan Seminar Nasional Cadastral Revolution. Menghadirkan narasumber Dr. Asep Yusup Saptari, S.T., M.Sc, dosen Teknik Geodesi dan Geomatika ITB.
“Bapak Asep merupakan pemateri yang ahli dan berpengalaman dalam bidang geodesi. Seminar ini menjadi kesempatan emas bagi mahasiswa untuk mendapatkan wawasan baru serta pengetahuan mendalam mengenai ilmu kegeodesian. Harapannya mahasiswa dapat mengambil manfaat dan menerapkan pengetahuan yang diperoleh untuk masa depan yang lebih baik,” ujar Radian, saat ditemui sebelum seminar nasional dimulai.
Baca juga: Anak Teknik Geodesi Mendirikan Sekolah untuk Anak Nelayan
Untuk mengeratkan tali silaturahmi antar mahasiswa teknik geodesi, di hari kedua HMG menggelar “Geo Fun” dengan kegiatan olahraga basket dan volly. Berpusat di Lapangan Merah olahraga dilakukan secara fun pada sore hari. Sedangkan malam harinya ditutup dengan Geo Entertain di Aula Kampus 1 ITN Malang.
“Geo Entertain sebagai malam puncaknya dies natalis kami mengundang seluruh sivitas akademika teknik geodesi, teman-teman UKM, HMJ, dan alumni. Acara ini diharapkan menjadi momen menyenangkan, penuh keceriaan, serta menghadirkan kesan tak terlupakan bagi kami semua. Saya berharap semua peserta dapat berpartisipasi aktif, berbagi pengalaman, dan menciptakan kenangan berharga selama perayaan,” tuntas mahasiswa asal Maluku Utara ini.
Sementara dalam seminar nasional Dr. Asep Yusup Saptari, S.T., M.Sc, mengangkat tema Integrasi Teknologi BIM pada Konsep Smart City dalam Pengelolaan Tata Ruang For Cadastral Revolution. Lulusan geodesi yang nantinya menjadi tenaga surveyor memainkan peran penting dalam pengembangan smart city, karena bertanggung jawab untuk mengumpulkan data dan informasi geospasial yang akurat tentang infrastruktur fisik dan lansekap kota yang ada.
Menurut Dr. Asep, dalam merealisasikan smart city surveyor akan menemukan tantangan, seperti harus mengumpulkan data secara integration and interoperability dari berbagai sumber, data dalam jumlah besar secara terus menerus dengan sistem manajemen data yang efisien, memerlukan pembaruan data real time atau hampir real time untuk memantau perubahan, memastikan keamanan data, menghasilkan tingkat akurasi dan presisi yang tinggi.
Baca juga: Hibah Software EIVA Dukung Kompetensi Dosen dan Mahasiswa Teknik Geodesi ITN Malang
“Belum lagi urbanisasi yang cepat dan pertumbuhan infrastruktur, serta kendala biaya dan sumber daya dapat menjadi tantangan bagi para surveyor. Tak kalah penting hukum dan regulasi juga harus dipahami. Pengembangan smart city melibatkan banyak pemangku kepentingan. Surveyor harus selalu mengupdate teknologi dengan pelatihan berkelanjutan,” jelas Dr. Asep.
Menurutnya, smart city adalah konsep baru yang relevan yang telah diadopsi tidak hanya di negara maju tetapi juga negara berkembang. Bertujuan untuk pembangunan kota yang berkelanjutan melalui pengelolaan sumber daya dan potensi yang optimal, serta menawarkan kualitas hidup yang lebih tinggi secara komprehensif kepada warganya.
“Satu lagi konsep smartization pada dasarnya diimplementasikan oleh teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dengan pengembangan big data, IoT (internet of things) dan Sistem Informasi Geografis (GIS). Kalian mahasiswa geodesi yang nantinya berperan besar dalam mewujudkan smart city,” tuntasnya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)