itnmalangnews.id – Di balik kesuksesan Tim Vox Coeleistis Choir ITN Malang menorehkan cerita pada perhelatan 5th Bali Internasional Choir Festival 2016 (BICF), Sanur Paradise Plaza Hotel Denpasar Bali 25-31 Juli 2016. Tim Vox Coeleistis Choir awalnya memiliki tiga target perlombaan di tahun ini. Pesparawi Medan yang diadakan dua tahun sekali, Singapore International Choral Festival dan Bali Internasional Choir Festival. “Kebanyakan yang ikut lomba adalah mahasiswa yang baru bergabung, masih belum banyak pengalaman. Oleh dosen pendamping Bapak Eding Iskak Imananto kami disarankan tetap ikut yang skala internasional tetapi di dalam negeri. Maka kami memilih Bali. Kebetulan Singapura dan Bali promotornya sama,” jelas Avisa Radhila anggota tim kepadaitnmalangnews.id, saat ditemui di Kampus II ITN Malang, Sabtu (6/8).
Satu hari sebelum tampil di BICF, mahasiswa yang tergabung dalam tim dengan ketua pelaksana pemberangkatan lomba Adi Sintoyo ini menyempatkan latihan dan uji coba panggung. Meskipun pada hari H sempat dibinggungkan karena keterbatasan waktu untuk menyerasikan lagu yang harus sesuai dengan kostum. “Sempat binggung karena harus memadukan make up Mixed Chloir dan Foklore. Jadi kita akali saja Mixed Chloir make up-nya agak soft sedangkan folklore lebih ngejreng warnanya,” ujar Avisa.
Mahasiswa asli Malang ini juga menjelaskan, anggota tim harus bisa make up sendiri sebelum tampil. Meskipun ada tim Art and Performance (AP) tapi berhubung tim AP juga ikut bernyanyi maka segala sesuatu harus dilakukan secara mandiri. “Paduan suara tidak ada menejemennya. Menejemennya adalah kalian sendiri, maka semua harus dilakukan sendiri,” kutip Avisa dari perkataan pelatih Amril Huda.
Tidak ada trik khusus untuk menyolidkan tim. “Untuk menyatukan tim caranya ya ikut lomba. Dari tidak kenal akhirnya ikut ngobrol. Gara-gara sering kumpul dan menanggung beban bersama. Karena kepepet, juga senasib mungkin ya….” kelakar Avisa dengan ramah. Bahkan kedekatan ini terbawa meskipun lomba telah usai. (sar)