Siswa Mamumtaza mendapat penjelasan tentang PLTS ITN Malang dari mahasiswa Teknik Elektro. (Foto: Mita/Humas ITN Malang)
itnmalangnews.id – Kegiatan Outing Class MA Muhammadiyah 1 Kota Malang (Mamumtaza) berlanjut di Kampus 2 Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) pada Selasa (30/09/2025). Setelah sebelumnya mengunjungi prodi lain, rombongan siswa kali ini berfokus mendalami dua program studi (prodi) kunci di Fakultas Teknologi Industri (FTI), Teknik Mesin S-1 dan Teknik Elektro S-1, untuk mendapatkan gambaran nyata kehidupan kampus dan potensi karir di bidang teknik.
Eksplorasi Laboratorium Teknik Elektro
Ketua Program Studi Teknik Elektro S-1 ITN Malang, Dr. Irmalia Suryani Faradisa, ST., MT., menyambut para siswa dengan memaparkan profil prodi, prospek kerja yang luas, serta kurikulum yang didukung oleh SDM yang mumpuni yang dimiliki prodi, seperti magister, doktor, hingga profesor yang linier.
“Teknik Elektro ITN saat ini didukung oleh sepuluh laboratorium penunjang. Produk unggulan yang kami tawarkan kepada siswa adalah Laboratorium Energi Baru Terbarukan (EBT), yang memiliki lima modul praktik modern,” ujarnya. Irmalia juga merinci Lab. EBT memiliki PLTS on grid dan off grid, smart home, Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (Angin), dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH).
Selain itu, Teknik Elektro juga memiliki Laboratorium Jaringan Distribusi Tenaga Listrik sebagai laboratorium lapangan. “Dengan kualitas yang mumpuni, kami optimis dapat bersaing dengan PTN. Kami juga memastikan lulusan dibekali minimal satu sertifikat kompetensi yang dibutuhkan industri,” tambah Irmalia.
Siswa MA Muhammadiyah 1 Kota Malang belajar desain di CAD Studio, Teknik Mesin S-1, ITN Malang. (Foto: Mita/Humas ITN Malang)
Teknik Mesin: Lebih dari Sekadar Otomotif
Sementara, Sekretaris Program Studi Teknik Mesin S-1, Tutut Nani Prihatmi, SS., S.Pd., M.Pd., juga menjelaskan secara rinci tentang materi yang dipelajari dan prospek kerja lulusan. Meskipun Teknik Mesin memiliki total 13 laboratorium, dalam outing class ini, siswa diajak mengunjungi tiga lab inti, yaitu CAD Studio, Lab. Metalurgi, dan Lab. Manufaktur.
Tutut Nani berharap kunjungan ini dapat memperluas pandangan siswa bahwa Teknik Mesin tidak hanya tentang sepeda motor dan mobil saja. “Kami ingin anak-anak, meski dari berbagai jurusan sekolah setidaknya paham bagaimana alam semesta dan benda-benda sekitar mereka bekerja. Bagaimana orang mendesain mesin, dan menciptakan teknologi,” ungkapnya.
Baca juga: Kunjungi Kampus ITN Malang, Mamumtaza Buka Wawasan Studi Lanjut Siswa
Kesan Positif dari Siswa dan Guru
Shoufie Nuraini, Guru Fisika Mamumtaza menilai kegiatan ini sangat bermanfaat. “Selama ini, anak-anak sering memilih jurusan di perguruan tinggi berdasarkan asumsi, dan setelah masuk ternyata tidak sesuai dengan passion mereka alias zonk. Di sini, di ITN Malang tiap prodi memaparkan keunggulannya,” katanya. Ia mengaku terkesan dengan alat-alat di Teknik Mesin yang bisa dieksplorasi lebih jauh.
Kesan mendalam juga dirasakan oleh siswa, Nadine Salsa Aviani. “Ini kali pertama saya masuk ke Teknik Mesin. Ternyata, sebelum pembuatan produk (manufaktur), ada proses uji material dulu seperti uji tarik untuk mengecek kualitas bahan yang akan digunakan. Seru sih, jadi tertarik,” ujarnya.
Kegiatan outing class ini dinilai efektif untuk memberikan pemahaman awal yang memadai, sehingga siswa Mamumtaza dapat menentukan pilihan studi lanjut yang sesuai dengan minat dan passion mereka. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)