itnmalangnews.id – Perkembangan arus informasi yang mengalir deras membuat semua orang dapat dengan mudah mengakses pengetahuan. Tak terkecuali para mahasiswa, bisa jadi mengetahui informasi lebih dulu dari para dosennya. Untuk itu, dalam mengajar dosen harus menguasai taktik dan strategi mengajar. Demikian ulasan Prof. Dr. Diah Safitri SE MM, Rektor Universitas Gajayana saat menjadi pembicara dalam acara Pelatihan Pengembangan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (Pekerti) di Aula kampus I ITN Malang (16/2/16).
Perempuan yang akrab disapa Diah tersebut menambahkan dalam merumuskan taktik dan strategi mengajar tidak perlu muluk-muluk. Misalnya, dosen paling tidak tahu nama-nama mahasiswa diajari. Sejauh ini dosen kadang mengabaikan nama mahasiswanya karena memang jumlah mahasiswa yang diajari sangat banyak. Tetapi ini bisa diatasi misalnya dengan menuliskan nama mahasiswa pada kertas dan diletakkan di meja mahasiswa sebagaimana papan nama. “Soal nama sederhana memang, tetapi ini penting sekali, ada dampak yang berbeda terhadap mahasiswa jika disebut namanya dengan tidak disebut,” lanjut perempuan yang juga dosen FISIP Universitas Brawijaya tersebut.
Selain taktik dan strategi mengajar yang tak kalah pentingnya adalah dosen harus dapat menyesuaikan pola pengajarannya dengan KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia). Dalam deskripsi umumnya KKNI mendeskripsikan soal karakter, sikap, norma, moral, dan kepribadian yang didapat oleh peserta didik disetiap jenjang. Sementara deskripsi khususnya menyangkut sains, pengetahuan, analisi, sintesis, evaluasi, dan kreasi. “Ini semua mengarah pada bagaimana PT (Perguruan Tinggi) mengembangkan potensi mahasiswa, menghasilkan lulusan yang menguasai cabang iptek, dan mewujudkan pengabdian masyarakat berbasis penalaran dan karya penelitian,” tuturnya. (her)