Eglantyne Lidya Subnafeu, mahasiswa PWK, ITN Malang meraih Juara Favorit Karya Tulis Esai, Lomba Sewindu Proyek Strategis Nasional (PSN), KPPIP, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI. (Foto: Istimewa)
itnmalangnews.id – Eglantyne Lidya Subnafeu, mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK), Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) meraih Juara Favorit (Honorable Mention) Karya Tulis Esai, Lomba Sewindu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang diselenggarakan oleh KPPIP (Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas), Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, pada akhir November 2023 lalu.
Sewindu PSN Competition, melombakan 4 cabang lomba, yakni photography competition, video competition, infographic poster competition, dan essay writing competition/lomba karya tulis (bagi masyarakat dan pelajar/mahasiswa). Kegiatan berskala nasional ini diselenggarakan mulai Agustus – Oktober 2023, sedangkan Malam Apresiasi Penutupan Sewindu PSN diselenggarakan di Jakarta (24/11/2023).
Lomba ini menjadi pengalaman kali pertama bagi Eglan sapaan akrab Eglantyne Lidya Subnafeu. Atas kesukaannya menulis artikel ilmiah akhirnya mahasiswa angkatan 2022 ini berhasil mendapat Apresiasi Juri (favorit) Lomba Sewindu PSN 2023. Lomba tingkat nasional ini diikuti mahasiswa dari berbagai kampus ternama seperti, UGM, UI, ITB, Unpad, ITS, dan lain-lain.
Baca juga: Bertolak ke Kalimantan, Tim PWK ITN Malang Menangi Lomba Penghargaan Karya Studio Perencanaan 2023
“Rasanya cukup kaget juga, dan sulit dipercaya (mendapat juara). Awalnya tidak banyak berharap esai saya bisa menang. Masalahnya saya merasa belum maksimal dan masih merasa kurang, karena esai tersebut saya tulis kurang lebih hanya 5 hari di sela-sela kuliah dan mengerjakan tugas,” kata Eglan akrab disapa. Ia sangat bersyukur akhirnya bisa menjadi salah satu pemenang.
Menurutnya, tema lomba linier dengan jurusan PWK dengan pembahasan masalah cukup urgen dan happening di masa sekarang. Tema yang ia angkat adalah Peran PSN untuk Pemulihan Ekonomi Nasional Pasca Pandemi Covid-19 dengan judul PSN dan Bangkitnya Pariwisata Super Prioritas Labuan Bajo.
Sebagai generasi muda yang berasal dari Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT), Eglan ingin melihat Proyek Strategis Nasional (PSN) di Labuan Bajo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT. Secara khusus Eglan ingin menyorot PSN yang diusahakan oleh pemerintah saat ini dapat mendukung Labuan Bajo sebagai salah satu kawasan Program Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yang merupakan bagian dari PSN.
Dalan esainya ia membahas PSN dalam mendukung pariwisata Labuan Bajo melalui berbagai program yang dijalankan. Seperti pembangunan Terminal Wae Kelambu, dan pembangunan serta pemeliharaan Bandar Udara Komodo. Eglan mengupas dan mengkaji proyek strategis nasional tersebut, dan peran keduanya dalam mendukung kegiatan pariwisata dan ekonomi pasca covid 19. Ia juga mencari potensi dan masalahnya sehingga dapat dirumuskan sebagai strategi pengembangan.
Baca juga: Dukung Pembangunan Mahulu, ITN Malang adakan Workshop Penyelenggaraan dan Retribusi Bangunan Gedung
Dikatakan Egla, saat ini yang terjadi pada kedua PSN tersebut belum secara optimal mendukung pariwisata Labuan Bajo. Sehingga perlu adanya pengembangan dengan mengoptimalkan layanan pariwisata, seperti pusat informasi turis yang komprehensif, dan fasilitas pendukung. Fasilitas pendung ini bisa ruangan tourist information center sebagai upaya promosi, serta optimalisasi keamanan bandara yaitu layanan aviation security.
“Karena ini masih menjadi tantangan dalam operasionalisasi Bandara Komodo. Juga peran pemerintah yang masih minim dalam melakukan promosi. Dengan begitu diharapkan pemerintah dapat lebih memperhatikan kebutuhan sarana dan prasarana yang dibutuhkan sebagai upaya promosi terhadap turis yang datang,” bebernya.
Dari hal-hal tersebut PSN diharapkan dapat mendukung bangkitnya pariwisata Labuan Bajo sebagai salah satu kawasan DPSP, dan dapat memberikan multiplier effect dalam meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian ekonomi Kabupaten Manggarai Barat, dan Provinsi Nusa Tenggara Timur.
“Event ini melatih saya beradaptasi dengan atmosfer baru. Dimana saya belajar untuk mempersiapkan karya dengan maksimal, dan memperhatikan syarat-syarat yang diberikan. Itu menjadi pengalaman baru yang saya harapkan bisa terus saya kembangkan dan tingkatkan,” tuntasnya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)