Tenaga operator PLTS Mahakam Ulu mengikuti ujian praktek di PLTS di ITN Malang. (Foto: Yanuar/Humas ITN Malang)
itnmalangnews.id – Sebanyak 12 tenaga teknisi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dari Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur mengikuti uji sertifikasi kompetensi ketenagalistrikan. Kegiatan ini diselenggarakan pada hari Rabu, (15/10/2025), di Program Studi Teknik Elektro S-1, Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang), Kampus 2.
Uji kompetensi ini merupakan kerja sama antara ITN Malang dengan LSK PT Lisan Nusantara Satu (LSK Lisantara). Kolaborasi ini bertujuan meningkatkan kualitas SDM di Mahulu agar mampu mengoperasikan PLTS secara aman, andal, dan ramah lingkungan, sesuai amanat UU No. 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan.
Baca juga: ITN Malang Gelar Pelatihan dan Sertifikasi Kompetensi Operator Teknis PLTS untuk SDM Mahakam Ulu
Sebelumnya, para peserta telah mengikuti kegiatan pelatihan atau Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) PLTS selama dua hari di tempat yang sama. Dengan pemateri dari para dosen Teknik Elektro ITN Malang. Ini merupakan kali kedua bagi sebagian besar peserta mengikuti pelatihan di ITN Malang, dengan level kompetensi yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya.
Ujian Tiga Tahap Sesuai Standar Kompetensi
Rachmadi Setiawan, ST., MT., Asesor LSK Lisantara, menjelaskan, uji sertifikasi ini mencakup kompetensi di Bidang Pembangkitan, Pengoperasian PLTS. “Uji sertifikasi terdiri dari ujian tulis, ujian praktik, dan uji lisan/wawancara. Materi uji sesuai permohonan peserta, mengacu pada Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan (SKTTK) untuk level 3, setara operator,” jelasnya.
Sertifikasi level 3 ini ditujukan untuk jabatan Pelaksana Utama Pengoperasian PLTS atau Operator Senior Lokal Unit PLTS. Output-nya adalah kemampuan peserta dalam mengoperasikan unit PLTS bagi pelaksana utama, dan mengkoordinir pengoperasian pembangkitan tenaga listrik.
“Uji kompetensi mengacu pada elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja yaitu paket pekerjaan mulai dari merencanakan, menyiapkan, melaksanakan, hingga hasil akhir pekerjaan membuat laporan hasil pengoperasian. Harapannya, uji kompetensi ini menjadi pembuktian bahwa peserta kompeten, dibuktikan dengan sertifikat kompetensi, dalam upaya memenuhi keselamatan ketenagalistrikan (K2),” tambah Rachmadi. Ia menekankan bahwa tujuan akhirnya adalah mencapai pengoperasian PLTS yang aman, andal, dan ramah lingkungan.
Baca juga: ITN Malang Raih Kuota Terbanyak dalam Uji Sertifikasi Kompetensi Kerja (SKK) Konstruksi
Para peserta telah dibekali secara teori maupun praktik, mulai dari mengisi Job Safety Analysis (JSA), penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), alat ukur, alat kerja, hingga pemahaman mendalam tentang instruksi kerja dan standar operasional prosedur (SOP), yang semuanya bertujuan agar mereka terbiasa bekerja secara aman, andal, dan ramah lingkungan.
Harapan Kemandirian Pengoperasian PLTS Mahulu
Aspiannur, peserta yang merupakan Operator PLTS dari Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Mahulu, menyampaikan pengalamannya. “Di tempat kami sudah ada beberapa PLTS yang sempat rusak, dan saya sendiri sempat ikut menangani, jadi sedikit banyak sudah tahu cara pengoperasiannya. Selagi ada pembimbingnya dari ITN, kami ambil ilmunya, harapannya bisa mandiri kelak,” ujar Aspiannur.
Ia juga mengungkapkan kendala yang sering terjadi di daerahnya. “Memang yang terjadi adalah kendala dalam manajerial. Manfaat PLTS tidak bisa dirasakan dalam jangka waktu lama, paling 1 tahun ada masalah, dan PLTS mangkrak. Makanya kami diberi pelatihan SDM cara mengoperasikan dan manajerial agar PLTS bisa hidup lama,” tambahnya, berharap SDM Mahulu makin maju dan PLTS semakin bermanfaat.
Peserta lainnya, Servinus Manek Bria dari Kampung Tri Pariq Makmur, Long Hubung, yang kali kedua mengikuti pelatihan, mengakui level pelatihan lebih kompleks dan fokus pada pemecahan masalah di lapangan.
“Kami harus punya gambaran, karena yang baru dibangun di tempat saya ada beberapa alat berbeda dengan yang ada dalam pelatihan. Harapan kami, ilmu yang didapat di ITN ini bisa kami serap dan terapkan di Mahulu,” tutupnya.
Dengan sertifikasi ini, diharapkan tenaga teknisi PLTS Mahakam Ulu memiliki kemandirian dan kompetensi resmi dalam mengelola infrastruktur PLTS, sehingga menjamin keberlanjutan pasokan listrik bagi masyarakat setempat. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)