Ir. Nyoman Sugiartha Ariantara, MM., CHCGM., alumnus Teknik Mesin S-1 ITN Malang angkatan ’88 memberikan motivasi pada Kuliah Tamu 2025 HMM S-1. (Foto: Yanuar/Humas ITN Malang)
itnmalangnews.id – Himpunan Mahasiswa Mesin S-1 (HMM S-1) Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) menggelar Kuliah Tamu bertajuk “Strategi Memenangkan Persaingan Kerja dengan Meningkatkan Kompetensi” pada Rabu, (15/10/2025). Acara yang diselenggarakan di Ruang Amphi Mesin Lt 2, Kampus 2 ITN Malang ini menarik antusiasme 70 peserta dari mahasiswa Teknik Mesin S-1 berbagai angkatan.
Menghadirkan narasumber istimewa, Ir. Nyoman Sugiartha Ariantara, MM., CHCGM., dari PT Acitya Total Solusion yang juga merupakan alumnus Teknik Mesin S-1 ITN Malang angkatan ’88. Nyoman secara tegas menyoroti fakta meningkatnya sarjana pengangguran tiap tahun dan menekankan bahwa IPK tinggi saja tidak cukup untuk memenangkan persaingan kerja.
“Fakta sarjana pengangguran tiap tahun meningkat. Di Malang ada 14 perguruan tinggi teknik mesin. Belajar mata kuliah yang sama. Apa yang membedakan lulusannya? Maka kita harus membuat rencana. Mau tidak mau caranya dengan meningkatkan kompetensi,” ujar Nyoman.
Ia menambahkan, IPK tinggi hanya menunjukkan bahwa mahasiswa bisa menjawab dengan baik dan benar saat ujian dan mengerjakan tugas. “Lainnya belum tentu. Secara fakta kami menemukan orang pintar, tapi tidak bisa apa-apa,” lanjutnya.
Nyoman memaparkan 8 soft skill paling dicari perusahaan di tahun 2025 yang wajib dimiliki lulusan. Yakni: Komunikasi efektif, problem solving, adaptability & resilience, leadership & management, emotional & intelligence, creativity & innovation, collaboration & teamwork, dan digital literacy.
Ia memberi contoh pentingnya kemampuan berbicara atau public speaking sebagai pembeda yang harus disiapkan dan dilatih intensif. “Kalau hanya technical maka semua bisa mempelajari. Kalau bicara 7 hal tadi itu tidak mudah. Saran saya tanpa disiapkan soft skill akan susah bersaing. Soft skill bisa dilatih,” tegasnya.
Nyoman juga sempat membahas tips membuat curriculum vitae (CV) yang efektif untuk menciptakan kesan pertama yang kuat, serta pentingnya sertifikasi untuk menunjukkan tingkat kompetensi. Ia menjelaskan, kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, sikap, dan perilaku untuk melakukan suatu pekerjaan secara profesional, efektif, dan efisien. Lulusan harus memanfaatkan peluang seperti berorganisasi, magang, kunjungan industri, pelatihan, dan sertifikasi untuk menutup gap kompetensi.
Acara ini merupakan salah satu program kerja HMM S-1 untuk menambah wawasan mahasiswa bersama alumni profesional. Ketua HMM S-1, Dio Verri Dermawan, berharap kegiatan ini menambah motivasi dan persiapan mahasiswa sebelum terjun ke dunia kerja.
Senada dengan itu, Sekretaris Prodi Teknik Mesin S-1, Tutut Nani Prihatmi, SS., S.Pd., M.Pd., menyampaikan rasa terima kasih kepada narasumber atas kesediaannya berbagi ilmu. “Hari ini kita sama-sama belajar menimba ilmu, berdiskusi dengan narasumber kita yang pengalamannya sudah banyak. Apa yang didiskusikan bisa membawa manfaat. Mumpung ada kesempatan, siapkan bertanya sebanyak-banyaknya,” pesannya.
Ketua Pelaksana, Surya Ramadhan, juga berharap acara ini dapat menambah wawasan mahasiswa untuk menghadapi dunia kerja dengan potensi diri yang unggul. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)