Kuliah Tamu 2025 Teknik Kimia ITN Malang “SafetyVerse Vol.01 – Fire Safety Awareness: Strategi Mitigasi Risiko Kebakaran di Era Modern”. (Foto: Mita/Humas ITN Malang)
itnmalangnews.id – Program Studi Teknik Kimia S-1 Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) menggelar Kuliah Tamu 2025 bertajuk “SafetyVerse Vol.01 — Fire Safety Awareness: Strategi Mitigasi Risiko Kebakaran di Era Modern”. Acara ini berlangsung pada Jumat, (05/12/2025), di Amphi Mesin Lantai 2 Kampus 2 ITN Malang, dengan menghadirkan praktisi ahli di bidang health, safety, and environment (HSE).
Baca juga: Masuk Kurikulum Baru, Inilah Pentingnya Mahasiswa Pelajari Process Safety Management
Kuliah tamu tidak hanya diikuti oleh mahasiswa Teknik Kimia, namun juga Teknik Elektro, dan Teknik Mesin. Mereka dibekali dengan pemahaman mendalam tentang keselamatan yang sangat penting dalam industri kimia. Dengan pemateri utama Edy Murtono, S.KM, SHE Superintendent, PT Petro Oxo Nusantara (PON) Gresik.
Ir. M. Istnaeny Huda, ST., MT., IPM., dosen Teknik Kimia S-1 ITN Malang menjelaskan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari mata kuliah Process Safety yang baru berjalan semester ini. Tujuannya adalah memberikan gambaran secara langsung kepada mahasiswa mengenai peluang kerja dan penerapan ilmu keselamatan proses.
“Secara umum safety ada dua, yaitu occupational safety dan process safety. Saya menekankan bahwa peluang kerja dari lulusan Teknik Kimia ITN bisa mencakup keduanya. Jika mereka fokus pada process safety, mereka harus dibekali dengan metode analisis risiko, seperti training workshop HAZOP (Hazard and Operability),” jelas Istnaeny.
Ia menambahkan, mahasiswa Teknik Kimia ITN Malang dibekali dengan kemampuan membaca Process Flow Diagram (PFD) di kampus, yang nantinya harus dikembangkan untuk bisa membaca Piping and Instrument Diagram (P&ID) guna merekonstruksi dan menilai potensi risiko bahaya dalam suatu proses industri.
Baca juga: Tingkatkan Kompetensi SDM Konstruksi: 100 Peserta Uji Sertifikasi di ITN Malang
Pemateri, Edy Murtono, S.KM, pada kuliah tamu ini menekankan pentingnya pemahaman dasar tentang api, terutama di lingkungan kerja teknik dan industri.
“Materi kali ini terkait pencegahan dan penanggulangan kebakaran. Ini adalah hal umum namun sangat diperlukan. Bagaimana kita mengelola api yang sangat bermanfaat agar tidak berubah menjadi musibah atau malapetaka,” kata Edy.
Ia juga mengingatkan pentingnya mengendalikan sumber-sumber panas di area hazard, seperti peralatan listrik dan reaksi kimia, serta perlunya mengelola keselamatan tidak hanya dari aspek teknis tetapi juga spiritual.
“Setiap pekerja di lingkungan industri, di level manapun, dituntut memiliki komitmen tinggi terhadap aspek HSE. Pemahaman ini penting agar pekerja dapat bekerja dengan sehat dan selamat, serta mencegah kerugian jiwa, peralatan, dan lingkungan,” pungkasnya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)
