The Winner Duta Kampus ITN Malang 2025, Oemboe Toenggoe Mbili Desmas dan Audrey Shabuna Jarsiy Sanjaya. (Foto: Istimewa)
itnmalangnews.id – Aula Kampus 1 Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) menjadi saksi lahirnya ikon baru bagi Kampus Teknologi dan Inovasi. Dalam malam Grand Final yang megah pada Kamis (11/12/2025), Oemboe Toenggoe Mbili Desmas (Arsitektur S-1), dan Audrey Shabuna Jarsiy Sanjaya (Bisnis Digital S-1) resmi dinobatkan sebagai The Winner Duta Kampus ITN Malang 2025.
Baca juga: Ajang Prestisius Duta Kampus ITN Malang 2025 Lahirkan Brand Ambassador Baru
Memasuki tahun ketiga penyelenggaraannya, ajang pencarian brand ambassador ini mengusung tema “Step with Passion, Impact in Action”. Tema ini menekankan bahwa duta terpilih bukan sekadar wajah promosi, melainkan penggerak yang memberikan dampak nyata melalui aksi nyata.
Oemboe Toenggoe: Inisiasi Program “InTerNet” dan “ITN Berbicara”
Oemboe Toenggoe mengungkapkan, perjalanannya dimulai dari kepercayaan teman-teman yang mendorongnya untuk serius di ajang ini. Sebagai mahasiswa Arsitektur, ia membawa visi besar untuk menjadikan duta sebagai pembimbing dan contoh bagi mahasiswa lain.
“Saya ingin merangkul teman-teman duta untuk mengenalkan ITN lebih luas lagi. Duta bukan sekadar model, melainkan kaki, tangan, dan tubuh bagi kampus untuk menggaet mahasiswa agar turut berkontribusi,” ujar Oemboe.
Baca juga: Kampus Teknik Lestarikan Tradisi: SMAN 8 dan SMPN 4 Malang Raih Juara 1 Festival Tari ITN Malang
Ia mengusung program kerja unggulan bernama “InTerNet” (Inovasi Terpadu Network) untuk mengoptimalkan media sosial sebagai jendela mendalam bagi kampus. Selain itu, ia menginisiasi program “ITN Berbicara”, sebuah wadah pelatihan public speaking untuk mengatasi rasa minder dan meningkatkan kemampuan komunikasi mahasiswa ITN.
Audrey Shabuna: Fokus pada Pemberdayaan Masyarakat dan Potensi Mahasiswa
Senada dengan Oemboe, Audrey Shabuna Jarsiy Sanjaya terpilih berkat ketenangan, jiwa kepemimpinan, dan personal branding positif yang dimilikinya. Ia berkomitmen menjadi jembatan antara akademisi dan masyarakat melalui program pelatihan marketing online.
“Saya berencana menginisiasi pameran karya kolaboratif dan program pelatihan marketing bagi masyarakat dengan menggandeng dosen-dosen ITN yang ahli di bidangnya,” jelas Audrey.
Audrey juga menyoroti tantangan mahasiswa saat ini yang kurang berkontribusi dalam kegiatan kampus karena minimnya ruang. Melalui platform Duta Kampus, ia ingin menciptakan kegiatan yang mampu mewadahi berbagai potensi terpendam mahasiswa ITN.
Keseimbangan Akademik dan Profesionalisme
Sebagai frontliner, keduanya sepakat bahwa pendidikan tetap menjadi prioritas utama. Oemboe menekankan pembagian skala prioritas yang ketat, sementara Audrey mengandalkan komunikasi yang intens dengan dosen dan pembina duta untuk menjaga keseimbangan antara tugas akademik dan tanggung jawab organisasi.
Pesan inspiratif pun mereka sampaikan bagi seluruh mahasiswa ITN Malang. “Jangan pernah menyerah, karena kegagalan merupakan pembelajaran untuk menjadi lebih baik. You belong here,” ungkap Oemboe.
Sementara Audrey menambahkan, “Berani mencoba dan terus cari potensi diri, karena usaha tidak akan mengkhianati hasil,” katanya.
Dengan terpilihnya Oemboe dan Audrey, diharapkan Duta Kampus ITN Malang 2025 dapat menjadi garda terdepan dalam membangun citra positif institusi serta menjadi penggerak bagi pengembangan soft skill mahasiswa di lingkungan kampus maupun masyarakat luas. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)


