Alumni Teknik Industri S-1 ITN Malang, Diana Rosa, dan Triaji Mahameru Lahardi saat memberikan materi pada Seminar Nasional. (Foto: Yanuar/Humas ITN Malang)
itnmalangnews.id – Ikatan Alumni Institut Teknologi Nasional Malang (IKA ITN Malang) sukses menggelar Seminar Nasional “Scale Up Engineer for Global Competition” sebagai salah satu rangkaian acara Kongres Nasional II Tahun 2025. Mengusung tema “Sinergi dan Kolaborasi,” seminar ini dilaksanakan di Aula Kampus I ITN Malang pada Sabtu (06/12/2025) lalu.
Seminar yang bertujuan meningkatkan skill mahasiswa ini menghadirkan dua narasumber inspiratif alumni Teknik Industri S-1, ITN Malang, Ir. Diana Rosa, ST., IPU., CWM, Direktur Produksi PT PAL Indonesia, (alumnus angkatan ’93), dan Triaji Mahameru Lahardi, Advisor to President Director (F/A Director), PT Transportasi Gas Indonesia, (alumnus angkatan ’97).
Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor III ITN Malang, Dr. Hardianto, ST., MT., yang menyambut baik inisiatif alumni. Ia menjelaskan, kegiatan ini menjadi momen spesial karena bertepatan dengan Kongres Nasional II IKA ITN Malang.
“Kami memiliki program rutin Kuliah Entrepreneurship dengan mendatangkan para alumni yang sukses di bidang masing-masing. Seminar hari ini sangat spesial dan kami wajibkan bagi mahasiswa yang mengambil mata kuliah kewirausahaan,” ujar Hardianto, sambil menyampaikan selamat atas terselenggaranya kongres alumni.
Kualitas ITN Tidak Kalah dengan Kampus Negeri
Diana Rosa, menceritakan perjalanan karirnya yang cemerlang, mulai dari menjadi Komisaris PT Dok dan Perkapalan hingga kini menjabat Direktur Produksi PT PAL Indonesia. Ia menekankan pentingnya motivasi dan membuktikan kualitas diri, meskipun berasal dari perguruan tinggi swasta.
“Suatu saat saya pernah satu meja dengan Dirjen Perhubungan Darat, dan teman-teman dari lulusan kampus negeri di Surabaya. Satu-satu mereka ditanyakan lulusan mana, terakhir saya yang ditanya, dikira juga dari kampus negeri. Saya jawab dari ITN Malang, tapi kualitas saya tidak kalah dengan kampus negeri,” tegas Rosa akrab disapa.
Rosa juga memotivasi mahasiswa untuk memiliki daya saing tinggi, tidak hanya mengandalkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang tinggi. Ia mencontohkan bagaimana latar belakang Teknik Industri memungkinkannya bersaing di dunia perkapalan dengan fokus pada Manajemen Proyek, memastikan kapal dapat on time delivery atau bahkan on schedule.
Baca juga: Direktur Utama PT Industri Kapal Indonesia Beri Motivasi Maba ITN Malang
“Saya ingin ada anak ITN di PT PAL Indonesia. Berikan mahasiswa terbaik, ajukan pada saya. Ayo kita berdaya saing, jangan menjadi mahasiswa yang asal lulus,” tentangnya.
Waspada Bonus Demografi dan Kuasai Komunikasi Global
Melihat tantangan global, Rosa mengingatkan mahasiswa akan momentum Indonesia Emas 2045 dan Bonus Demografi 2030-2035, di mana usia produktif akan mendominasi. Ia menekankan, mahasiswa harus melek isu makro dunia, geopolitik, dan ekonomi.
Selain hard skill seperti Manajemen Proyek dan penguasaan sertifikasi ISO (Rosa telah menjadi auditor untuk berbagai ISO), ia menegaskan pentingnya kemampuan berbahasa Inggris, baik sehari-hari maupun teknis.
“SDM kita banyak, dan kita akan cukup mandiri di dalam negeri, tapi kita juga harus merambat ke global. Gunakan HP dengan positif, jangan hanya menjadi follower,” pesannya.
Tiga Kompetensi Kunci Menurut Triaji Mahameru
Sementara itu, Triaji Mahameru Lahardi menyoroti pentingnya terus memiliki impian. Ia menekankan, dalam dunia bisnis dan BUMN yang kompetitif mahasiswa harus menguasai tiga kompetensi utama selain technical skill. Yakni logika sebagai ilmu dasar untuk memahami segala sesuatu. Problem solving dan decision making, serta komunikasi, termasuk kemampuan memanfaatkan teknologi seperti prompt engineering pada AI.
Triaji juga meminta mahasiswa memanfaatkan Moment of Truth (MoT), yaitu setiap kontak interaksi untuk menunjukkan kemampuan diri, dan menyatakan “Siap” untuk segala situasi.
Seminar ini mendapatkan tanggapan positif dari peserta, salah satunya BDR Juan Septian Kurniawan, mahasiswa Arsitektur 2023.
“Sangat bagus karena banyak insight yang bisa bikin kami semangat untuk upgrade skill dan mindset agar bisa berkompetisi di skala global. Meskipun kita berteori di kelas, kita butuh insight dari orang berpengalaman untuk semangat, sekaligus mempererat mahasiswa dengan alumni,” ujar Juan, yang juga antusias dengan tawaran magang di PT PAL. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)

