Mahasiswa Arsitektur ITN Malang presentasi karya di hadapan PT SJI, dan para pimpinan perusahaan Jepang.
itnmalangnews.id – Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) memperkuat komitmen dalam membuka peluang karir internasional bagi para alumni dengan menerima kunjungan dari PT Sahabat Jepang Indonesia (SJI), sebuah lembaga pelatihan bahasa Jepang dan persiapan kerja yang berbasis di Sidoarjo, Jawa Timur. Kunjungan yang merupakan kali ketiga ini secara khusus menyasar alumni Program Studi Teknik Sipil S1 dan Arsitektur S1.
Baca juga: Dua Alumni ITN Malang Raih Peluang Karir di Jepang Melalui Campus Hiring
Wakil Rektor III ITN Malang, Dr. Hardianto, ST., MT., menerima langsung delegasi SJI yang berjumlah 11 orang, di Ruang Sidang Pascasarjana Kampus 1 ITN Malang, Rabu (09/07/2025). Turut hadir dalam rombongan para petinggi perusahaan Jepang yang telah berafiliasi dengan SJI. Di antaranya Ms. Nozomi Matsuhashi (Direktur Pengembangan Bisnis SJI Group), Mr. Osawa Shugo (Pemimpin Marketing LVC), Mr. Taniguchi Tsutomu, Mr. Yoshizawa Kouji (CEO of Yoshizawa Industries), Mr. Saito Atsuo (CEO of K-Rays), Mr. Endo Kouchi (CEO of Hikari), Mr. Hirai Taro (CEO of Hirai), Mrs. Endo Hiromi (General Affairs of Hikari), dan Mr. Nakamura Masami (Manager of Nakauma Industri). Mereka didampingi oleh Irson Didik Pramono (Manager Marketing SJI Group) dan Muhammad Zulqifli Lihin (Marketing of SJI Group), yang juga merupakan alumni Teknik Sipil ITN Malang angkatan 2020.
Kepala Pusat Karir ITN Malang, Dr. Lila Ayu Ratna Winanda, ST., MT., menjelaskan, kunjungan ini awalnya berfokus pada sosialisasi profil PT SJI dan peluang kerja di Jepang, khususnya bagi alumni Arsitektur dan Teknik Sipil. Namun, saat penjaringan peserta sosialisasi ternyata banyak lulusan dari prodi lain seperti Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK), Teknik Lingkungan, Teknik Mesin, dan Teknik Elektro yang turut hadir. Kondisi ini menarik minat perusahaan-perusahaan Jepang yang hadir untuk mempertimbangkan rekrutmen tenaga kerja dari prodi selain Teknik Sipil dan Arsitektur.
“Hasil penyebaran pengumuman pusat karir ke semua prodi akhirnya membawa dampak baik, yaitu peluang prodi lain juga terbuka untuk ikut proses rekrutmen,” ujar Lila. Ia berharap kedepannya semua prodi di ITN Malang akan memiliki kesempatan yang sama untuk berkarir di Jepang.
Selain sesi sosialisasi, delegasi PT SJI dan para petinggi perusahaan Jepang juga menyempatkan diri mengunjungi Program Studi Arsitektur, termasuk perpustakaan pusat. Mereka ingin melihat secara langsung karya-karya mahasiswa, terutama tugas besar, proyek, dan skripsi.
Baca juga: PT Sahabat Jepang Indonesia (SJI) Rekrut Alumni Teknik ITN Malang untuk Program Magang di Jepang
“Hari ini masih sosialisasi, tanya jawab, dan testimoni. Alumni diminta untuk menunjukkan proyek-proyek yang telah mereka kerjakan selama kuliah. Mereka ingin melihat hasil karya yang sudah jadi. Ini menunjukkan minat serius dari pihak Jepang terhadap kualitas lulusan ITN Malang,” lanjut Lila. Sementara untuk proses campus hiring oleh PT SJI akan dilaksanakan pada bulan September 2025, setelah periode yudisium.
ITN Malang dan PT SJI berencana untuk memperkuat kerja sama melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang baru. Lila berharap MoU ini dapat segera terealisasi agar kolaborasi dapat lebih kuat. Ia juga mengungkapkan, sudah ada dua alumni ITN Malang yang saat ini sedang menempuh kursus bahasa Jepang di PT SJI.
“Program yang dijalankan sejauh ini sangat baik. Lulusan kami mendapatkan fasilitas mess selama pelatihan bahasa, dan mereka dilatih dengan sangat disiplin. Bahkan dalam penggunaan HP pun ada aturannya. Ini bertujuan untuk membiasakan calon tenaga kerja dengan budaya disiplin di Jepang,” jelasnya.
Muhammad Zulqifli Lihin, perwakilan dari SJI Group membenarkan bahwa SJI sebelumnya telah berhasil merekrut alumni dari Teknik Sipil dan Arsitektur ITN Malang. Kedepannya SJI juga membuka kesempatan bagi alumni dari jurusan lain, termasuk Teknik Mesin. “Kami sudah merekrut dua alumni dari Teknik Sipil dan Arsitektur. Kali ini kami membuka kesempatan lebih luas untuk prodi lain,” ungkap Zulqifli.
Ia menjelaskan, sistem rekrutmen dimulai dengan wawancara. Jika dinyatakan lulus oleh perusahaan Jepang, kandidat akan diminta untuk mengikuti program pelatihan bahasa Jepang terlebih dahulu. “Lamanya belajar bahasa disesuaikan dengan jadwal keberangkatan. Ini wajib diikuti untuk memperlancar komunikasi saat di Jepang. Perusahaan menginginkan calon tenaga kerja memiliki dasar untuk beradaptasi awal, karena kebanyakan orang Jepang tidak bisa berbahasa Inggris,” pungkas alumni Teknik Sipil ITN Malang ini. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)

