ITN Malang – Politeknik Cristo Re jalin kemitraan untuk tingkatkan kualitas pendidikan. (Foto: Yanuar/Humas ITN Malang)
itnmalangnews.id – Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) menjalin kerja sama kemitraan bersama Politeknik Cristo Re, Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT). Penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama (MoU) berlangsung di Ruang Rapat Fakultas Teknologi Industri (FTI), Kampus 2 ITN Malang, pada Jumat (15/08/2025) lalu.
Kerja sama ini ditandatangani langsung oleh Rektor ITN Malang, Awan Uji Krismanto, ST., MT., Ph.D., dan Direktur Politeknik Cristo Re, RD. Yakobus Donnisius Migo, S.Fil., M.Th., Lic.Th.Com. Kerja sama mencakup tiga pilar utama, yaitu bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, serta pengembangan sumber daya manusia.
Baca juga: Rekam Jejak Teruji, ITN Malang Kembali Digandeng Pemkab Sikka
Rektor ITN Malang, Awan Uji Krismanto, menyampaikan, kerja sama ini adalah wujud komitmen ITN untuk membangun sumber daya manusia di daerah. Komitmen tersebut tidak hanya dijalankan melalui kemitraan dengan pemerintah daerah di beberapa wilayah di Nusa Tenggara, tetapi juga dengan lembaga pendidikan.
“Kami berharap kerja sama ini dapat berdampak signifikan pada peningkatan kualitas pembelajaran di kedua institusi,” ujarnya.
Ia juga menambahkan, ITN Malang sangat berfokus pada pembekalan kompetensi bagi mahasiswa. Sebagai contoh, di Teknik Mesin mahasiswa tidak hanya dibekali ilmu pengetahuan, tetapi juga keterampilan praktis yang memungkinkan mereka membuka peluang usaha, seperti pembuatan mebel. Menurutnya, proyek-proyek ini tidak hanya menguntungkan secara finansial, tetapi juga menjadi wadah pembelajaran bagi mahasiswa.
Pengembangan riset juga menjadi prioritas. Teknologi tepat guna dan inovasi daerah akan didorong untuk dimanfaatkan secara maksimal. “Saya sangat senang Romo bisa hadir di sini. Mudah-mudahan kita bisa saling berkontribusi untuk meningkatkan pendidikan,” tutup rektor.
Direktur Politeknik Cristo Re, RD. Yakobus Donnisius Migo, mengungkapkan rasa hormatnya atas sambutan hangat ITN Malang. Ia menjelaskan, Politeknik Cristo Re baru didirikan pada tahun 2020 dan saat ini memiliki tiga program studi.
“Kami datang kesini untuk belajar. Uniknya dari sekian dosen kami ada juga alumni ITN. Saya yakin kualitas pendidikan di ITN tidak kalah dengan institusi lain,” tuturnya.
Baca juga: ITN Malang Komitmen Dukung Pembangunan Kabupaten Maybrat Provinsi Papua Barat Daya
Lawatan Direktur Politeknik Cristo Re didampingi oleh Michael Rudolfus Sawu, S.Par., M.Par. (Bidang Kerja Sama Akademik), dan Agustinus Bou, A.Md., (Management Development). Pada momen tersebut rombongan berkesempatan mengunjungi beberapa laboratorium di Teknik Mesin S-1, Laboratorium EBT Teknik Elektro, dan PLTS.
RD. Yakobus Donnisius Migo, mengapresiasi keberadaan PLTS di ITN. Ia juga kagum dengan lingkungan kampus ITN yang asri dan ekologis, yang sesuai dengan rencana Politeknik Cristo Re untuk mengembangkan ekologi di kampus mereka. “ITN sudah memakai PLTS, ini bagus, kontribusi yang sangat besar. Juga sudah punya mesin laser cutting yang jarang dimiliki banyak kampus,” ujarnya.
Dengan kerja sama ini, Politeknik Cristo Re berharap dapat membuka banyak kesempatan kolaborasi, terutama dalam hal penelitian. “Banyak potensi yang bisa digali di Maumere. Kami membuka banyak kesempatan bagi ITN melalui kerja sama, baik melalui Tridharma Perguruan Tinggi maupun kegiatan non-akademik mahasiswa,” tutup RD. Yakobus.
Sementara Djoko Hari Praswanto, ST., MT., dosen Teknik Mesin S-1, membenarkan, di ITN pembelajaran tidak hanya teoritis, tetapi juga praktis. “Kami memiliki ide bahwa kampus tidak bisa hanya mengandalkan pemasukan dari mahasiswa. Kami harus mencari peluang agar hasil usaha bisa untuk pengembangan dan keuntungan pembelajaran mahasiswa,” jelasnya.
Teknik Mesin ITN kini aktif mengerjakan berbagai proyek, seperti pengujian bahan untuk konstruksi rumah sakit, stadion, hingga jalan tol. Mereka juga mengembangkan bisnis mebel. Beberapa proyek terbaru yang saat ini dikerjakan adalah jembatan dari PUPR Jombang dan jembatan timbang di Palu. Proyek-proyek ini dikerjakan langsung oleh mahasiswa, yang dibekali dengan ilmu dan keterampilan praktis. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)