
itnmalangnews.id – Sempu adalah pulau kecil yang terletak di sebelah selatan Pulau Jawa, yang dapat dicapai dengan menyeberangi Pantai Sendangbiru, Kabupaten Malang. Pulau yang masuk wilayah Kabupaten Malang ini memiliki berbagai ekosistem alami serta kaya flora dan fauna. Di tengah pulau terdapat laguna bernama Segara Anakan. Sebelumnya, Pulau Sempu sempat viral menjadi destinasi wisata, padahal statusnya adalah cagar alam. Sekarang pelarangan rekreasi ke Pulau Sempu kian dipertegas.
Maulidya Atha Nur Pinasti, mahasiswa Arsitektur S-1 ITN Malang merancang Hotel Resort Ekowisata. (Foto: Mita/ Humas ITN Malang)
Baca juga: www.itn.ac.id
Menyadari minat wisatawan terhadap Pulau Sempu, mahasiswi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, Maulidya Atha Nur Pinasti berniat memenuhi keinginan wisatawan tanpa harus ke pulau tersebut. Gagasan dituangkan dalam rancangan pembangunan resort arsitektur ekologi di seberang pulau. Rancangan resort berfungsi menjembatani kebutuhan wisata di sana.
“Saya ingin menjembatani kebutuhan wisata di Malang Selatan khususnya Cagar Alam Pulau Sempu, dengan keberadaan resort. Saya ingin mengadopsi keragaman hayati Pulau Sempu ke dalam resort. Sehingga wisatawan bisa menikmati ekosistem Pulau Sempu di hotel. Suasana pulau dapat, ekosistemnya juga dapat,” jelas Atha.
Wisudawan terbaik Arsitektur S-1 memandang hotel resort menjadi wisata baru dengan pendekatan arsitektur ekologi. Ia berniat mendata hewan endemik di tapak Pulau Sempu dan sekitarnya. Setelah itu, ia ingin mereplikasi ekosistem, hewan endemik yang tidak berbahaya di Pulau Sempu ke dalam desain resort.
“Saya replace habitatnya ke hotel. Dari bagaimana karakteristik, seperti suka bertelur, bertengger dan lain-lain kemudian direplikasi di lanskiping. Dengan begitu akan menarik minat wisatawan untuk berkunjung, sekaligus menarik elang untuk datang mencari makan,” lanjut Atha.
Konsep resort ekowisata tidak sebatas replikasi ekosistem Sempu, namun juga membuat bangunan yang berorientasi pada ekologi. Implementasinya baik dari segi tata letak bangunan, tata massa, dan tata ruang serta sistem struktur yang adaptif, seperti pembentukan eco cell, eco bridge yang juga didukung dengan penggunaan energi alternatif seperti matahari dan angin. Resort akan memperhatikan konservasi air lewat rain water harvesting. Limbah pun akan ditangani menurut ecology friendly, contohnya bioseptic tank serta reservoir yang dapat didaur ulang.
Simpulannya, rancangan Atha mereplikasi serta ikut mendukung keragaman hayati melalui pendekatan ekologi. Konsep resort berorientasi pada Cagar Alam Pulau Sempu serta kelestarian ekosistem alam pada umumnya. Dengan menghadirkan replikasi Sempu dalam kawasan bangunan ekowisata, harapannya dapat memikat wisatawan sehingga kelestarian Cagar Alam Pulau Sempu turut terjaga. (ata)