itnmalangnews.id – Ken Arok adalah nama tim bentukan Achmad Rony Ardiansyah, Imra Atus Sa’adah, dan Yukrista Megania Orissa. Mereka bertiga masih sama-sama mahasiswa Teknik Sipil Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang semester tiga, tetapi sudah mampu bersaing dengan mahasiswa luar kota yang semesternya lebih tinggi.
Tim Ken Arok didampingi dosen pembimbing Ir. Munasih, MT. (Foto: Istimewa)
Baca juga: www.itn.ac.id
Tim Ken Arok lolos lima besar Lomba Estimasi Biaya Proyek (ESBIPRO) di Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, pada 13-15 November 2019. Dari total 28 tim se-Indonesia dipilih lima besar, dimana Ken Arok menduduki posisi Juara Harapan 2.
“Kami diberi gambaran proyek pembangunan gedung perkantoran tiga lantai. Kami diminta menghitung volume pekerjaan hingga berapa kebutuhan harga dan berapa lama proses pembangunan. Volume pekerjaan dihitung per item, misal dinding, pondasi, sampai atap. Kami memperoleh kebutuhan dana 11 milyar dengan waktu pengerjaan bangunan 38 minggu,” jelas Rony, ketua tim, ketika ditemui di Ruang Humas ITN Malang, Selasa (26/11).
Untuk merampungkan pekerjaan agar tepat waktu, mereka bertiga berbagi tugas. Rony di arsitektural, Imra di struktur bangunan, dan Yukrista di bagian time schedule, mekanikal serta elektrikal. Kesulitan terbesar terletak di bagian beton. Mereka yang masih semester awal belum mempelajari mata kuliah tersebut lebih dalam.
Baca juga: Kenalkan Lomba Teknik Sipil, Mahasiswa Baru Ditantang Desain Jembatan
Baca juga: Lestarikan Arsitektur Nusantara, Himpunan Mahasiswa Arsitektur Gelar Talkshow dan Lomba Sketsa
“Jadi kami dapat gambar dari sana (panitia). Kami tinggal menghitung Rencana Anggaran Biaya (RAB). Karena banyak yang dihitung, kami butuh waktu sekitar dua bulan,” tambah Imra.
Yukrista mengutarakan penilaian juri usai mereka presentasi. Menurut juri, timnya perlu lebih memahami regulasi terkait pembangunan. “Total rekapitulasi kami mendekati hasil perhitungan mereka, tapi kami mendapat masukan untuk lebih mendalami regulasi seperti peraturan PUPR. Ke depannya semoga ITN Malang bisa ikut lagi dan memperoleh hasil yang lebih baik,” ujarnya. (ata)