Sinergi: Rektor ITN Malang Prof. Dr. Eng. Ir. Abraham Lomi, MSEE, (tengah) bersama WR I, Dr. F Yudi Limpraptono, ST MT, WR III Ir. Fourry Handoko, ST SS MT Ph.D IPU, Wakil Dekan III FTI, Drs. Sumanto, M.Si dan Kaprodi Bisnis Digital S-1, Dr Ir. Julianus Hutabarat, MSIE. (Foto: Yanuar/humas)
itnmalangnews.id – Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang tahun ini menambah prodi baru. Program Studi Bisnis Digital S-1 di bawah Fakultas Teknologi Industri (FTI). Prodi Bisnis Digital merupakan inovasi Kampus Biru untuk menyikapi perkembangan teknologi informasi. Sekaligus untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang ingin menjadi pengusaha atau mengembangkan kompetensi di dunia bisnis dan e-commerce. Apalagi saat ini perkembangan e-commerce sangat pesat.
Baca juga: www.itn.ac.id
Rektor ITN Malang Prof. Dr. Eng. Ir. Abraham Lomi, MSEE mengatakan, peluang bisnis digital sangat besar di masa datang. Dimana bisnis digital memberikan berbagai kemudahan, lebih efektif, efisien dan menguntungkan.
“20 tahun kedepan, bisnis digital, e-commerce, memberikan manfaat dan peluang luar biasa. Dan ini sudah kita rasakan dengan adanya kemudahan-kemudahan dalam beraktifitas,” kata rektor saat jumpa pers di Ruang Rapat Rektorium, Kampus 1 ITN Malang, Kamis (17/6/2021).
Baca juga: Entrepreneur Community of ITN Malang (ECI) UKM Baru Dorong Mahasiswa dalam Kewirausahaan
Dikatakan Rektor, saat ini dengan handphone orang bisa melakukan aktifitas apa saja. Penjualan lewat online, baik makanan, barang, dan jasa tanpa menguras energi. Namun, untuk menuju ke sana semua dasarnya dimulai dari pendidikan dan pengetahuan.
Keseriusan ITN Malang dalam mengembangkan Prodi Bisnis Digital sudah sejak lama. Tim pengembang bekerja all out mempersiapkan segala sesuatunya. Mulai sumber daya manusia (SDM) dosen, kurikulum, sarana prasarana, serta bekerjasama dengan pihak industri yang siap mendukung.
Baca juga: Kisah Wirausaha Mahasiswa Teknik Industri ITN Malang
“Kami sudah all out. Menurut kami, Prodi Bisnis Digital adalah salah satu kombinasi ITN yang berbasis engineering dengan entrepreneurship,” jelas Prof Lomi akrab disapa.
Izin pendirian Prodi Bisnis Digital keluar pada 22 April 2021 lalu. Melalui Surat Keputusan (SK) dari Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan RI dengan Nomor 170/E/O/2021. Sehingga tahun akademik 2021-2022 ITN Malang sudah bisa menerima mahasiswa baik lulusan IPA maupun IPS.
“SDM sudah ada, yaitu profesor dan doktor. Untuk Prodi Bisnis Digital juga menjalin kerjasama dengan berbagai pihak seperti Tokopedia, Aprindo, Markplus, dan lain-lain,” imbuh Prof Lomi yang berharap Prodi Bisnis Digital bisa direspon baik oleh calon mahasiswa baru.
Rektor ITN Malang Prof. Dr. Eng. Ir. Abraham Lomi, MSEE (dua dari kiri) saat jumpa pers di Ruang Rapat Rektorium, Kampus 1 ITN Malang, Kamis (17/6/2021). (Foto: Yanuar/humas)
Sementara itu, Kaprodi Bisnis Digital S-1, Dr lr Julianus Hutabarat MSIE menambahkan, ITN Malang adalah satu-satunya kampus di Jawa Timur yang memiliki Prodi Bisnis Digital. Sedangkan di Indonesia baru ada lima perguruan tinggi yang memiliki Prodi Bisnis Digital.
Menurut Julianus, bisnis digital termasuk dalam 10 pekerjaan yang paling diminati saat ini. “Jika search di google, bisnis digital merupakan pekerjaan yang dibutuhkan saat ini. Maka, perguruan tinggi perlu mengantisipasi dengan mewujudkan prodi baru,” kata Julianus.
Ada beberapa profil atau output yang akan diberikan kepada mahasiswa. Yaitu, Setelah lulus mahasiswa bisa menjadi konten kreator, sebagai desainer web, analis big data, finance dan marketing analis, serta start up bisnis.
Dalam Prodi Bisnis Digital juga menguatkan lima bidang. Yakni, desain/seni, informatika, basic sains, telekomunikasi, manajemen dan bisnis. Sementara terkait program Merdeka Belajar Kampus Merdeka, mahasiswa diberi kesempatan magang sebagai mata kuliah pilihan yang setara dengan 25 SKS. Sehingga magang bisa sekalian untuk program skripsi.
“Kami padu dan kolaborasikan bidang-bidang ini dengan mata kuliah sejumlah 144 SKS. Untuk perkuliahan nanti di kampus 2 dengan fasilitas laboratorium,” tandasnya.
Sedangkan Wakil Rektor I Bidang Akademik, Dr. F Yudi Limpraptono, ST., MT., menyampaikan, pendirian prodi bisnis digital merupakan langkah yang tepat. Prodi di desain dengan nuansa teknologi 4.0.
“Pembelajaran menyatukan Teknik Informatika dan Teknik Industri. Ini juga sebagai wujud komitmen ITN untuk berkontribusi pada bangsa dengan menyediakan tenaga kerja e-commerce dan e-business,” kata Yudi. Kehadiran prodi baru ini sebagai pengembangan institusi termasuk rencana ITN Malang untuk pembukaan prodi baru di S-2.
Yudi menjelaskan, persyaratan yang harus dipenuhi untuk membuka prodi baru seperti dosen tetap, kompeten, kurikulum, dan sarana prasarana. Sarana sudah disiapkan adalah gedung dan ruang kuliah, laboratorium desain dan multimedia.
Staff pengajarnya akan melibatkan praktisi sehingga perkuliahan dipadu antara teori dan praktik. Dengan begitu saat semester empat mahasiswa diharapkan sudah bisa mendapatkan penghasilan sendiri. Dan, ketika lulus kuliah bisa mengembangkan dan menjadi CEO pada usaha yang didirikan. Mahasiswa Prodi Bisnis Digital juga akan diberi pembelajaran public speaking, copywriter dan podcast. “Lulusan dari IPS akan didesain bisa menyerap ilmu teknologi,” pungkas WR 1.
Hal senada juga disampaikan oleh Wakil Rektor III, Ir. Fourry Handoko, ST, SS, MT, Ph.D, IPU. Prodi Bisnis Digital menjadikan ITN Malang semakin kuat dan gagah. Menurutnya, saat ini e-commerce sangat menguasai pasar domestik, regional, maupun internasional. Harapannya prodi baru menjadi satu peluang bagi lulusan SMA/SMK dan sederajat.
“Bisnis digital bisa diambil oleh semua jurusan baik IPA, IPS dan lainya. Mereka akan kami didik menjadi pengusaha yang dapat menjalankan bisnis berbasis teknologi,” ujar Fourry. (me/Humas ITN Malang)