itnmalangnews.id – “Pada era Revolusi Industri 4.0, industri menggabungkan teknologi otomatisasi dan teknologi siber. Difusi teknologi pun tumbuh secara eksponensial dalam hal perubahan teknis dan dampak sosial ekonomi. Untuk mengatasi transformasi seperti itu, dibutuhkan pendekatan holistik yang mencakup solusi sistem yang inovatif dan berkelanjutan,” kata Dr. Eko Yohanes Setyawan, ST,MT., ketua panitia Seminar Nasional Inovasi dan Aplikasi Teknologi di Industri (SENIATI) 2019 Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, Sabtu (02/02).
Dinamisasi mau tidak mau harus merangsang gagasan solutif. Melalui SENIATI bertemakan “Inovasi dan Aplikasi Teknologi Berkelanjutan di Era Revolusi Industri 4.0” panitia menerima lebih dari 250 artikel dari berbagai bidang ilmu yang telah di-submit melalui website SENIATI. “Artikel-artikel ini berasal dari 47 Perguruan Tinggi dan dua lembaga penelitian. Semoga bisa menjadi masukan di era Revolusi Industri 4.0,” papar Eko.
Menambahkan pernyataan panitia, Dr.Ir. Lalu Mulyadi, MT., Rektor ITN Malang mengungkapkan pentingnya kemampuan literasi. “Revolusi Industri 4.0 tidak lepas dari kemampuan literasi. Literasi yang harus kita miliki adalah literasi teknologi, manusia, dan digital,” ujar Lalu.
Baca juga: Rektor ITN Malang : Dekatkan Riset pada Industri Guna Pemenuhan Kebutuhan Masyarakat
Baca juga: Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat Kemenristekdikti Puji Lembaga Riset ITN Malang
Dalam SENIATI 2019, hadir dua pembicara yaitu Dr. Muhammad Dimyati (Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan RISTEKDIKTI dan Dr.Eng. Himsar Ambarita, ST,MT., (peneliti energi surya dari Universitas Sumatera Utara). SENIATI yang digelar tiap tahun ini dilaksanakan di Ruang Amphi lantai 3, gedung Teknik Elektro Kampus II ITN Malang. (ata)