
itnmalangnews.id – Dies natalis memiliki berbagai fungsi dan tujuan, terlebih lagi usia 50 dikatakan sebagai usia yang matang. Rektor Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, Dr.Ir. Lalu Mulyadi, MT., memaparkan serangkaian dies natalis ke-50 ITN Malang digelar sebagai rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kegiatan ini sekaligus memberi citra dan informasi kepada masyarakat yang terkait dengan kegiatan akademis dan non akademis, sehingga mampu mengembangkan kreativitas untuk terus berkiprah sesuai bidangnya. Dan tentu saja sebagai ajang promosi bahwa ITN Malang hidup dan berkembang.
“Kami mengemas dies natalis ke-50 ini tidak hanya dengan kegiatan akademis. Misalnya saja, ada band competition karena musik merupakan salah satu hal yang digandrungi generasi muda. Ada juga lomba stand up comedy karena ada alumni ITN ada yang berhasil di bidang ini, yaitu Arie Kriting. Tasyakuran juga diisi dengan doa lintas agama, karena ITN sebagai kampus yang nasionalis ingin merangkul semua perbedaan,” jelas Lalu, Sabtu (05/01).
Sesuai dengan jumlah usia, ada serangkaian kegiatan besar dalam rangka dies natalis ke-50 ITN Malang. Kegiatan tersebut sudah berlangsung sejak Agustus 2018 yang lalu, dan puncaknya digelar pada 5—6 Januari 2019. “Jargon kami di dies natalis ke-50 ini adalah Jayalah ITN!,” tutur Dr.Ir. Agustina Nurul Hidayati, MT., selaku ketua panitia dies natalis ke-50 ITN Malang.
Baca juga: Awali Peringatan Dies Natalis ke-50, ITN Malang Outbound dan Tanam Pohon di Alas Pinus Coban Talun
Agustina menyebutkan serangkaian dies natalis ke-50 secara garis besar meliputi seminar nasional, lomba desain motif batik candi, lomba band dan jingle ITN Malang, lomba stand up comedy, leadership camp dengan menghadirkan sekitar 84 SMA/SMK/sederajat se-Malang Raya, tasyakuran dengan doa lintas agama, peluncuran buku 50 Tahun ITN, stand up comedy Arie Kriting, fun run, dan fun walk. (ata)