Mahasiswa ITN Malang menjelaskan tentang PLTS dengan solar tracker kepada para siswa SD Islam Surya Buana Malang. (Foto: Aqil/Humas ITN Malang)
itnmalangnews.id – Belajar di kampus memberikan banyak kesan bagi siswa sekolah. Hal inilah yang dirasakan oleh 97 siswa kelas 6 Sekolah Dasar Islam (SDI) Surya Buana Malang. Mengangkat tagline “Sixth Grades Goes to ITN” mereka terlihat bersemangat “Belajar Ilmu Teknologi Terbarukan” di Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang), pada Kamis (14/11/2024).
Rekayasa dan teknologi merupakan salah satu materi dalam Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Didampingi empat guru, siswa SDI Surya Buana belajar seputar energi baru terbarukan, mengunjungi Laboratorium Energi Baru Terbarukan (EBT), serta pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Kampus 2 ITN Malang.
Baca juga: Outing Class SDIT Ulil Albab Kamal, Bangkalan Edukasi Kelistrikan di PLTS ITN Malang
Rombongan SD Islam Surya Buana Malang disambut hangat oleh Wakil Dekan 3 Fakultas Teknik Industri (FTI), Drs. Sumanto, M.Si, di Ruang Amphi Mesin, Lt 2. Dalam sambutannya Sumanto menyatakan kampus selalu terbuka menerima kunjungan dari sekolah. Baik level SD, SMP, SMA/SMK, sampai perguruan tinggi. “Sekiranya nanti ingin kontinyu melaksanakan kunjungan ke ITN Malang, kami akan menyambut dengan senang hati,” ujarnya.
Kegembiraan atas sambutan ITN Malang disampaikan oleh Muhammad Yusuf Arifin guru kelas 6, sekaligus Wakil Kepala Sekolah (Waka) Kurikulum SDI Surya Buana Malang. Harapannya di ITN anak-anak mendapatkan ilmu dan pengetahuan baru. Siswa bisa memahami teknologi energi terbarukan yang bisa diaplikasikan di kehidupan sehari-hari.
Menurut Yusuf, ITN Malang sebagai kampus berbasis teknologi sudah banyak dikenal oleh para guru di Malang Raya, khususnya dalam hal pengembangan teknologi EBT. Bahkan kunjungan ke ITN juga atas referensi dari mitra sekolah lain.
“Informasi dari sekolah lain bahwa (teknologi EBT) di ITN lengkap. Setelah kami kesini memang benar adanya. Mulai listrik, pembangkit listrik tenaga air, pembangkit listrik tenaga bayu, apalagi pembangkit listrik tenaga surya yang dimiliki berskala besar. Luar biasa satu lapangan penuh,” ujarnya.
Hal sama juga diungkapkan oleh Muhammad King Nathan Zahny Quabdilah siswa SDI Surya Buana. Nathan sapaan akrabnya mengatakan yang paling menarik adalah saat belajar di Lab. EBT. Di laboratorium dia melihat model pemanfaatan energi baru terbarukan seperti pembangkit listrik tenaga air atau pembangkit listrik tenaga pikohidro (PLTPH), pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB), dan smart home system.
“Ada juga PLTS dengan solar tracker (di luar laboratorium). Solar tracker bisa menyerap radiasi matahari dengan bergerak mengikuti arah (cahaya) matahari,” kata Nathan yang mempunyai cita-cita menjadi astronot.
Imam Zuhdi Ajuzarelhakim siswa lainnya juga lancar menjabarkan materi tentang PLTS. Seperti fungsi panel surya untuk menyerap radiasi matahari. “PLTS ITN Malang merupakan PLTS On Grid yang masih terhubung dengan jaringan PLN,” katanya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)