
ITN MALANG NEWS – Robot Seni Tari ciptaan mahasiswa ITN Malang juara 4 Tingkat Regional IV, setelah Politeknik Elektronik Surabaya (PENS), UB, dan ITS Surabaya dalam kontes robot seni tari (KRSI) 2015 di STIKOM Surabaya pada 30 April sampai 2 Mei 2015 lalu. Robot yang diciptakan oleh Gunawan Eko Hendroyono, Kondang Pria Sembada, Ami Mahendra, dan Mufti Al Kohri tersebut lihai menari atau bergoyang layaknya manusia. Hal terebut bikin menarik perhatian para juri.
Dari informasi yang didapat itnmalangnews.id bahwa robot Seni Tari ciptaan mahasiswa ITN Malang tersebut diberi nama E-Pertiwi dengan tema kebudayaan Nusantara. Budaya khas Jawa Tengah yaitu Bambangan dan Cakil yang sudah ditentukan oleh Ditjen Dikti. Sehingga kostum yang dipersiapkan-pun sesuai dengan tema yang diangkat.
“Tarian dalam robot Bambangan dan Cakil yang kami buat menggambarkan perang antara Kesatria melawan Raksasa. Sehingga robot yang kami buat pun berjumlah dua, satu robot berperan jadi Bambangan dan satu lagi berperan sebagai Cakil,” ungkap Gunawan Eko Hendroyono ketua tim kepada itnmalangnews.id.
Ia menambahkan bahwa, dalam kontes tersebut ada tiga zona. Pertama, zona start dimana bambangan menari menunjukkan keluwesannya yang lemah gemulai selayaknya manusia, kedua, zona bertapa disitu bambangan sedang bertapa dan datanglah cakil untuk menggoda pertapaannya, dan yang ketiga, zona perang di mana si Bambangan yang berperan sebagai kesatria melawan si Cakil yan berperan sebagai rakasa, akhirnya cakil pun mati ketusuk pedannya sendiri.
“Pesan yang disampaikan dalam perang tersebut bahwa, kejahatan itu pastikalah dengan kebaikan dan kejahatan itu pasti akan kembali kepada dirinya sendiri,” ujarnya.
Robot Seni Tari ciptaan mahasiswa ITN Malang ini lanjutnya, selain lihai dalam bergoyang dengan luwes dan lemah gemulai layaknya manusia, juga mempunyai kepekaan suara yang bagus.
“Sehingga ketika musik iringan berhenti otomatis robot-pun ikut berhenti menari,” tegasnya. (ori)