
itnmalangnews.id – Universitas Panca Marga (UPM) Probolinggo datang ke Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang untuk menandatangani Memorandum of Understanding (MoU), Rabu (15/01/2020). Sebelum penandatanganan MoU di Kampus 1, Jalan Sigura-gura No 2 Kota Malang, mereka berkunjung ke Kampus 2 Karanglo. Kunjungan ini membuat rektor dan satu dosen UPM Probolinggo bernostalgia sebab mereka alumni ITN Malang.
Didampingi para Wakil Rektor, Rektor ITN Malang (kiri) dan UPM Probolinggo (kanan) menyerahkan MoU secara simbolis. (Foto: ata/ itnmalangnews.id)
Baca juga: www.itn.ac.id
Prof. Dr. Ir. H.R. Abdul Haris, MM, Rektor UPM Probolinggo menceritakan latar belakang MoU kali ini. “Saya alumnus Teknik Mesin lulusan 1978. Dulu hampir jadi dosen tapi sudah bekerja di industri. Sebagai rektor, saya tahu kerja sama sangat penting. Saya sudah tahu kualitas ITN Malang. Saya pun banyak mengenal rektor, jajaran, hingga yayasan sehingga berharap besar pada MoU kali ini,” ucap Haris.
Haris bercerita jika UPM Probolinggo banyak menjalin kerja sama dengan Perguruan Tinggi, tetapi tidak semua berjalan maksimal. Menurutnya, kerja sama tidak boleh sebatas hitam di atas putih. “Kampus harus saling berkolaborasi karena kerja sama tidak boleh di atas kertas saja. UPM dan ITN dapat berkolaborasi dalam hal penelitian, berbagi mengenai pengembangan Sumber Daya Manusia, dan lain-lain yang akan dirinci oleh bidang-bidang terkait,” tukasnya.
Usai penandatanganan MoU, kedua kampus saling berdiskusi. Salah satu topik dilontarkan oleh Wakil Rektor I UPM tentang kurikulum Fakultas Teknik. Wakil Rektor I ITN Malang, Dr. F. Yudi Limpraptono, ST, MT, berbagi cara ITN Malang dalam menyusun kurikulum.
Baca juga: Lakukan Pengembangan Kurikulum PT, ITN Malang Siapkan Lulusan Hadapi Revolusi Industri 4.0
Baca juga: ITN Malang Terapkan Pengelolaan Jurnal Open Journal System (OJS)
“Menyusun kurikulum sangat penting karena perlu melibatkan stakeholder dan mengundang pakar, tapi lebih penting bagaimana implementasinya. Kami di ITN Malang terbuka untuk berdiskusi dan berkolaborasi. Sistem daring tak kalah penting di era ini, misalnya saling unggah jurnal elektronik,” ungkap Yudi.
Simpulan dari diskusi adalah MoU akan ditindaklanjuti dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antar lembaga atau fakultas, seperti Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (LPPM). Pihak UPM pun berencana mengundang pakar dari ITN untuk membantu penyusunan buku atau kurikulum dosen. Selain untuk produk karya, UPM Probolinggo juga berencana mengundang kembali pakar ITN Malang seperti Prof. Dr. Eng. Ir. Abraham Lomi, MSEE, untuk mengisi kuliah tamu. (ata)