
itnmalangnews.id – Ada pemandangan yang tidak biasa ketika melintasi koridor depan Kampus 1 Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, Senin (17/06). Hampir di setiap pilar terpasang lukisan buah karya Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Sanggar Blitz. Lukisan-lukisan ini akan terpasang hingga esok hari, Selasa (18/06).
Hari Prasetyo menjelaskan tentang lukisan yang dipamerkan pada mahasiswa yang melintas. (Foto: Ata/itnnews)
Saat diwawancara di ruang humas, Koordinator Divisi Rupa Sanggar Blitz Hari Prasetyo mengatakan ‘pameran’ tersebut mengangkat konsep monokrom. Artinya, lukisan terdiri atas satu warna saja, dapat berupa grayscale (abu-abu) atau black and white. “Tahun ini kami memilih monokrom dulu karena bagi kami termasuk lebih gampang daripada konsep warna lain. Ini kan pertama kali periode kepengurusan kami mengadakan pameran di internal,” tutur mahasiswa Teknik Sipil semester 4 tersebut.
Yutube: Pameran Lukisan Monokrom UKM Sanggar Blitz ITN Malang
Tidak ada tema khusus dalam pameran. Sebagai contoh, Hari menceritakan pada lukisan ‘Kotornya Surgaku’ terdapat kritik atas sifat manusia. Dilukiskan bahwa surga dalam diri manusia sudah tidak suci. Manusia sekarang hampir kehilangan sisi sosialnya seperti tolong menolong, sopan santun, dan tata krama. “Lalu pada lukisan saya yang berjudul ‘Penguasa’ memberi pesan sifat pemimpin yang patut dicontoh seperti apa. Seharusnya pemimpin menjadi suri tauladan,” imbuhnya.
Baca juga: Iris si Selaput Pelangi, Ajang Pameran Fotografi yang Bertanggung Jawab
Baca juga: ITN Malang Wadahi Minat Seni Pelajar, Lewat Dance Competition
Hari berharap pameran bisa dilanjutkan secara berkala dan dikembangkan. Kali ini baru sekitar 16 karya terseleksi yang dipamerkan. Selain mengangkat berbagai tema, lukisan juga dibuat dengan berbagai media, di antaranya kertas, papan, dan kanvas. “Semoga bisa menjadi agenda tahunan yang makin tahun makin besar,” harap mahasiswa asal Jombang ini.
Tujuan digelarnya pameran adalah untuk menghibur para mahasiswa dan mengajak anggota Sanggar Blitz terutama Divisi Seni Rupa produktif dalam berkarya. Menurut Hari, secara tidak langsung sebuah karya akan menceritakan isu yang matang pada penikmatnya. (ata)