itnmalangnews.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa mengundang lima Perguruan Tinggi untuk mempresentasikan profil kampus, Selasa (03/03/2020). Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang menjadi perguruan tinggi yang mereka unggulkan di bidang teknik.
“Selain kami, ada Udayana, UGM, IPB, dan UI. Calon-calon mahasiswa diberi arahan spesifik tentang lima kampus ini, contohnya kalau mau menekuni bidang pariwisata ke Udayana dan teknik ke ITN Malang,” cerita Rektor ITN Malang, Dr. Ir. Kustamar, MT, saat ditemui di ruangannya, Kamis (05/03/2020).
Undangan tersebut merupakan tindak lanjut dari Memorandum of Understanding (MoU) yang sudah ditandatangani pimpinan perguruan tinggi dengan bupati Gowa. Tahun ini Gowa siap menyongsong Investasi Manusia Seperempat Abad untuk Indonesia Maju. Bekal pendidikan dirasa amat penting hingga mereka memfasilitasi beasiswa pendidikan tinggi.
Terhadap calon lulusan yang berminat ke ITN Malang, Pemkab Gowa menyiapkan 10 kuota beasiswa. Program ini telah berjalan sebelumnya hingga menghasilkan alumni berkualitas. “Waktu kami ke sana ada alumni ITN Malang ikut menyambut. Mereka ikut memberi testimoni jika ITN Malang memang tepat untuk mendalami jurusan-jurusan teknik,” tambah Kustamar.
Kerja sama antara Kampus Biru dan Kabupaten Gowa membuat mahasiswa yang dikirim Pemkab Gowa memperoleh perlakuan khusus. Keistimewaan tidak terletak pada fasilitas, melainkan pendampingan. “Ada perlakuan khusus berupa pengawasan dan pendampingan. Sebagai bagian dari kerja sama, kami diminta mendampingi sehingga kalau terjadi masalah yang menyangkut mahasiswa-mahasiswa tersebut bisa dikomunikasikan dan lekas diselesaikan,” lanjutnya.
Baca juga: Spesial, Bupati Gowa Hadiri Perayaan Wisuda ke-60 ITN Malang
Saat ini tim ITN Malang masih melakukan penjajakan mengenai minat siswa-siswi Gowa pada ITN Malang. Nanti akan diseleksi kembali. Seleksi pertama dilaksanakan secara daring dengan menggabungkan data dan portofolio persyaratan pemerintah Gowa.
Pemkab Gowa ingin tidak hanya hard skill mahasiswa yang berkembang, namun juga soft skill. Kustamar mengapresiasi mereka dalam hal ini. “Gowa ingin mahasiswa kuat di hard skill dan soft skill. Portofolio persyaratan mereka mencantumkan aspek religi dan moral, calon mahasiswa pun diminta berjanji pada orang tua untuk serius belajar. Pemkab Gowa tidak mewajibkan lulusan kembali ke Gowa, mereka boleh bekerja di mana saja selama itu mengabdi pada Indonesia,” tutur Kustamar lagi. (ata)